membaca puisi termasuk kegiatan membaca

Membacapuisi adalah satu upaya merefleksikan hasil bacaan (menafsir teks) ke dalam bentuk penghayatan-ekspresi, dinamika-intonasi, gestikulasi dan mengkreasikan-tampilan di hadapan orang. Secara
MembacaPuisi merupakan kegiatan membaca indah. untuk itu, membaca harus memperhatikan empat hal, yaitu lafal, tekanan, intonasi dan jedah. hal tersebut di maksudkan agar isi puisinya dapat terekspresikan dengan jelas. dengan demikian, pendengar bisa memahami maksud penyairnya dengan baik.
Unduh PDF Unduh PDF Membaca puisi adalah tentang menyampaikan bagaimana puisi itu memengaruhi Anda secara pribadi, sehingga Anda bisa menambahkan penafsiran Anda sendiri di atas si penulis bila Anda tidak menulisnya sendiri. Berikut adalah petunjuk untuk setiap langkah membaca puisi, dari memilih gaya yang sesuai dengan puisi hingga cara untuk tetap tenang di panggung. 1Ketahui aturannya. Apabila Anda akan menghadiri perlombaan puisi, mengerjakan tugas kelas, atau mengikuti kompetisi pembacaan puisi, Anda harus membaca semua peraturan dengan saksama. Mungkin Anda diminta memilih satu atau beberapa puisi dari periode waktu tertentu, atau puisi yang berhubungan dengan topik tertntu. Sering kali, Anda akan diminta membacakan puisi dalam rentang waktu tertentu. 2 Pilih puisi yang Anda nikmati. Membaca puisi memungkinkan Anda menunjukkan pada audiens bagaimana puisi tersebut memengaruhi emosi dan gagasan Anda. Cobalah menemukan puisi yang dalam beberapa cara membuat Anda bereaksi, dan yang ingin Anda bagi dengan orang lain. Kecuali Anda berpartisipasi dalam pembacaan puisi dengan tema spesifik, Anda bisa memilih jenis puisi apa saja konyol, dramatis, serius, atau sederhana. Jangan mencoba memilih puisi terkenal atau serius bila Anda tidak menikmatinya; semua jenis puisi dapat ditampilkan. Jika Anda tidak tahu puisi yang Anda sukai, cari koleksi puisi di perpustakaan, atau cari puisi dari media daring mengenai topik yang Anda nikmati. Apabila Anda ingin menulis puisi sendiri, Anda bisa menemukan saran dalam artikel wikiHow berjudul Cara Menulis Puisi. Apabila Anda akan tampil untuk kompetisi pembacaan puisi, baca peraturannya untuk mengetahui apakah Anda akan dinilai berdasarkan puisi yang dipilih. Dalam beberapa kompetisi, Anda akan mendapat nilai lebih karena memilih puisi dengan ide kompleks, perubahan dalam emosi, dan variasi gaya.[1] 3 Pelajari cara mengucapkan dan memahami kata-kata sulit. Jika Anda tidak yakin bagaimana melafalkan semua kata-kata dalam puisi, cari video pembacaan puisi tersebut dan dengarkan dengan hati-hati. Anda juga dapat mencari "cara melafalkan ___ " dan biasanya menemukan penjelasan tertulis atau video. Carilah definisi kata-kata yang tidak Anda yakini 100%. Puisi kerap merujuk kepada dua makna dari kata yang sama, jadi mengetahui definisi baru dapat mengajari Anda penafsiran yang sama sekali baru dari suatu baris. Jika puisi Anda ditulis dalam dialek nonstandar, atau ditulis lebih dari 100 tahun yang lalu, banyak kata-katanya dilafalkan berbeda dari panduan pelafalan modern. Cobalah menemukan video pembacaan puisi tersebut, atau puisi yang ditulis oleh penulis yang sama. 4 Dengarkan video atau rekaman audio orang membaca puisi opsional. Tidak masalah bila Anda mencari aktor terkenal membaca Shakespeare atau orang biasa yang merekam puisi mereka sendiri. Akan menolong bila puisi yang dibacakan itu adalah yang Anda pilih, atau memiliki gaya yang serupa keras dan dramatis, deskripsi realistis, dsb.. Anda harus bisa mengatakan dalam satu menit apakah Anda menyukai pembacaan puisi tersebut. Teruslah mencari sampai Anda menemukan seseorang yang Anda sukai, dan pelajari yang mereka rekam. Pikirkan alasan Anda menyukai puisi tersebut, dan tuliskan jawaban untuk pertanyaan itu sehingga Anda mengikuti contoh baiknya. Apakah Anda menikmati puisi yang dibaca dengan perlahan dan stabil, atau pertunjukan yang cepat dan melambat untuk menekankan perasaan yang berbeda? Apakah Anda menyukai penampil yang melebih-lebihkan nada suara dan gerakan dramatis, atau yang terdengar lebih natural dan realistis? Ini sangat bermanfaat apabila Anda ingin menjadi lebih baik dalam pembacaan puisi. Sering mendengarkan orang yang Anda kagumi akan mengajari Anda bagaimana memperbaiki kemampuan.[2] 5 Buat catatan secara langsung untuk menandai bagaimana Anda akan membacakannya. Cetak atau tulis paling tidak satu salinan puisi Anda itu. Langsung buat catatan untuk mengetahui kapan harus berhenti, melambat, membuat gerakan, atau mengubah nada suara.[3] Ini disebut menandai puisi, dan mungkin Anda harus bereksperimen dengan berbagai gaya berbeda sebelum menemukan yang Anda suka. Tebaklah apa yang mungkin terdengar paling baik, kemudian bacakan dengan suara keras untuk mengetahui apakah Anda benar. Jika Anda mendengarkan contoh puisi lain, Anda harus memiliki beberapa gagasan bagaimana Anda ingin mengubah kecepatan, jeda, atau mengubah nada suara. Tidak ada satu cara untuk menulis catatan ini. Gunakan simbol atau kata-kata apa pun yang masuk akal bagi Anda, atau soroti kata-kata yang ingin Anda tekankan. Pikirkan apa yang sesuai dengan puisi tersebut. Puisi dramatis seperti The Jabberwocky dapat ditampilkan dengan gerakan tubuh dan perubahan ekspresi wajah yang ekstrem. Puisi tentang pemandangan padang rumput yang tenang dapat dibaca perlahan-lahan dengan suara tenang. 6 Latihlah membaca puisi lebih pelan dari yang Anda inginkan. Ketika berada di depan banyak orang, mudah bagi saraf dan adrenalin untuk membuat Anda menambah kecepatan.[4] Bahkan untuk puisi yang ingin Anda baca dengan cepat, latihlah memulai dengan agak pelan, kemudian tambah kecepatan ketika sudah lebih menarik atau tegang. Memang lebih jarang, puisi akan mulai dengan bersemangat kemudian melambat, dalam hal ini Anda dapat berlatih memperlambat kecepatan. Ambil jeda bila kedengarannya alami sehingga pembacaan puisi terdengar lebih halus. Jangan mengambil jeda di akhir setiap baris, kecuali bila Anda benar-benar berpikir cara itu akan terdengar lebih baik. Bila puisi Anda memiliki tanda baca, tunda jeda panjang untuk akhir kalimat, dan jeda yang lebih pendek untuk koma, tanda dalam kurung, dan tanda baca lain.[5] Atur waktu bila ada batasan berapa lama puisi dapat dibacakan. Umumnya, pembacaan puisi hanya memerlukan beberapa menit. Jika penampilan Anda berlangsung terlalu lama, cobalah memilih satu atau dua bait puisi yang bisa berdiri sendiri, atau pilih puisi yang berbeda. Jangan coba membaca super cepat untuk memenuhi batas waktu; itu tidak akan terdengar enak. 7 Fokus pada kata-kata lebih daripada akting. Bahkan puisi dramatis pun harus lebih banyak mengenai puisi itu sendiri, bukan gerak tubuh dan suara yang dibuat. Anda bisa melebih-lebihkan dari kehidupan normal jika berpikir cara itu cocok dengan gaya puisi, tetapi jangan mengalihkan perhatian orang dari makna kata-kata yang sebenarnya. Cobalah mengucapkan setiap kata dengan jelas. Jangan "menelan" akhir kalimat Anda, sehingga membuatnya tidak jelas atau tak terdengar. Jika Anda tidak yakin gerakan apa yang pantas, jagalah agar siku Anda bebas dekat sisi tubuh dan letakkan satu tangan di atas tangan lain, di depan tubuh Anda. Dari posisi ini Anda dapat membuat gerakan kecil yang tampak alami, atau diam tanpa terlihat terlalu kaku.[6] Sesekali, Anda bisa melanggar aturan ini. Bila Anda tampil di depan anak-anak kecil, mereka senang dengan gerakan dan suara yang dibesar-besarkan. Beberapa puisi eksperimental mungkin menginstruksikan Anda untuk membuat suara tidak masuk akal atau memasukkan aksi tidak biasa dalam penampilan. 8 Latihan, latihan, latihan. Begitu Anda memutuskan kapan ingin mengambil jeda dan gerakan apa yang akan dibuat, Anda masih perlu latihan beberapa kali jika ingin memberi usaha terbaik pada penampilan. Cobalah menghafalkan puisi meskipun tidak diharuskan, karena Anda akan lebih terdengar percaya diri dan tampak lebih alami bila tidak membaca dari selembar kertas. Berlatih di depan cermin adalah cara yang baik untuk mendapatkan gagasan seperti apa perspektif audiens. Anda juga dapat merekam video penampilan Anda dan kemudian melihatnya untuk mendapatkan ide apa yang terlihat alami dan apa yang tidak berhasil. Berlatih di depan audiens yang bersahabat kalau bisa. Satu atau dua orang sudah akan membantu Anda mengadaptasi gagasan tampil di depan publik. Minta nasihat dari mereka setelahnya dan cobalah mempertimbangkan setiap saran, meskipun ternyata nanti Anda tidak mengikutinya. Iklan 1 Kenakan pakaian yang bagus tetapi nyaman. Kenakan pakaian yang senang Anda pakai, tetapi usahakan untuk tetap rapi dan bersih. Anda juga harus memerhatikan kebersihan pribadi. Tujuannya adalah tetap nyaman dan rileks, tetapi juga memberikan penampilan yang siap dan percaya diri kepada audiens. Jika Anda berada di perlombaan puisi atau tempat lain dengan cahaya ditujukan pada penampil atau orang-orang mengambil foto, hindari mengenakan warna putih. Cahaya terang pada pakaian putih menyulitkan Anda melihat dengan jelas.[7] 2 Pelajari cara mengatasi demam panggung. Kebanyakan orang menjadi gugup sebelum tampil, jadi miliki rencana untuk mengatasinya. Banyak latihan akan membuat Anda lebih percaya diri, tetapi ada juga beberapa cara untuk membuat Anda tenang sebelum tampil Pergi ke suatu tempat sepi dan menenangkan. Bila Anda tahu cara meditasi atau ingin mempelajari bagaimana melakukannya, cobalah. Kalau tidak, cobalah duduk diam dan melihat sekeliling Anda alih-alih memikirkan pertunjukan tersebut. Makan dan minum sebagaimana yang Anda lakukan pada hari biasa. Makanlah makanan yang familier, dan minumlah minuman mengandung kafeina hanya bila itu merupakan kebiasaan Anda sehari-hari. Cukup minum air putih tepat sebelum tampil untuk menghindari tenggorokan kering.[8] Tenangkan diri Anda tepat sebelum tampil dengan meregangkan otot, berjalan-jalan, dan bersenandung sedikit untuk mengendurkan suara. Ambil beberapa napas dalam sebelum mulai tampil.[9] Ini akan memperbaiki suara dan juga menenangkan saraf Anda. 3Berdiri tegak. Postur yang baik memiliki banyak manfaat selama tampil. Selain membuat Anda terlihat percaya diri dan siap di depan audiens, berdiri tegak akan membantu Anda bicara lebih keras dan lebih jelas, sehingga semua orang dapat mendengar Anda.[10] 4 Buat kontak mata dengan audiens. Ketika tampil, Anda harus memandang mata audiens. Sering-sering bergerak di antara mereka, alih-alih menatap satu orang untuk waktu yang terlalu lama, berhentilah cukup lama untuk menatap mata mereka. Ini akan mendapatkan perhatian audiens dan membuat penampilan Anda tampak lebih alami.[11] Jika Anda berada di kompetisi, jangan hanya fokus pada juri jika ada orang lain yang hadir. Beri perhatian kepada seluruh audiens, dan buat juga kontak mata dengan audiens yang bukan juri.[12] 5 Buat suara Anda terdengar oleh semua audiens. Ada beberapa cara untuk membuat suara Anda terdengar lebih keras dan jelas tanpa harus berteriak. Angkat dagu Anda sedikit, bahu ditarik ke belakang, dan punggung lurus. Cobalah bicara dari suara rendah di dada, bukan di mulut dan tenggorokan. Melafalkan setiap kata dengan jelas juga dapat membantu audiens memahami Anda. Ambil napas dalam selama tampil sehingga Anda tidak kehabisan udara.[13] Bawa segelas air ke panggung untuk menyegarkan suara Anda jika pembacaan puisi lebih lama dari satu atau dua menit. 6 Pelajari cara bicara dengan mikrofon jika dipakai. Jauhkan mikrofon beberapa sentimeter sekitar lima senti dari mulut Anda dan agak di bawahnya. Anda harus bicara di atas mikrofon, tidak langsung ke dalamnya.[14] Sebelum Anda mulai tampil, tes volumenya dengan memperkenalkan diri atau bertanya apakah audiens dapat mendengar Anda. Jika Anda memakai mikrofon yang ditempelkan di bagian depan kemeja atau kerah, Anda tidak perlu bicara tepat ke arahnya. Bicaralah seolah Anda bicara kepada kelompok kecil. Jangan memutar kepala terlalu jauh atau terlalu cepat, atau mikrofon akan terlepas. Jika Anda memiliki masalah dengan mikrofon, mintalah bantuan dari orang yang mengurus audio atau orang yang bertanggung jawab pada acara. Penampil tidak perlu membereskan masalah sistem peralatan suara. Iklan 1Terus lanjutkan bila Anda membuat kesalahan kecil pada kata-kata. Jika Anda mengatakan "yang" dan bukan "nan" atau membuat kesalahan serupa yang tidak mengubah makna atau irama, jangan panik. Teruskan penampilan Anda tanpa gangguan. 2 Jika Anda membuat kesalahan yang lebih besar, berhentilah sebentar dan ulang satu atau dua baris terakhir itu. Audiens akan memerhatikan atau menjadi bingung, jadi jangan mencoba mengelabui mereka dengan bergegas melewati bagian itu.[15] Anda tidak perlu bereaksi berlebihan cukup berhenti sebentar dan kembali ke awal baris, atau di mana pun yang menurut Anda paling masuk akal. "Kesalahan yang lebih besar" termasuk mengucapkan baris yang tidak pada urutannya, melupakan baris berikutnya, atau cukup mengacaukan kata-kata sehingga makna atau iramanya terpengaruh. 3 Ambil napas dalam dan mulai dari awal jika Anda benar-benar lupa baris berikutnya. Terkadang, kecemasan Anda sendiri akan menghalangi ingatan. Jika Anda sudah mundur beberapa baris dan tetap tidak bisa mengingat bagaimana kelanjutannya, kembalilah ke awal. Irama dari membacakan baris yang Anda hafal biasanya membawa ke bagian yang tadinya Anda kira terlupakan. Khususnya untuk puisi yang panjang, mundurlah sampai beberapa bait, atau sekitar 10 baris. Simpan salinan puisi tersebut di saku Anda untuk berjaga-jaga bila Anda tetap tidak bisa mengingat baris berikutnya. Jika Anda tidak membawa salinan dan masih tidak bisa mengingat baris berikutnya, lompati ke baris yang Anda tahu. Jika Anda lupa seluruh sisa puisi tersebut, ucapkan terima kasih kepada audiens dengan tenang seolah Anda sudah mencapai akhir puisi. 4 Jika seseorang mencoba bicara pada Anda di tengah-tengah puisi, berhentilah sampai gangguan tersebut ditangani. Audiens di pembacaan puisi datang untuk mendengarkan penampilan satu orang, bukan perdebatan. Siapa pun yang mencoba menginterupsi Anda harus ditangani dengan cepat oleh audies atau penanggung jawab. Tergantung jarak Anda dengan awal puisi, Anda bisa mulai dari awal atau hanya mundur sampai permulaan yang alami beberapa baris sebelumnya. 5Sadari bahwa kesalahan bukanlah bencana besar seperti yang Anda pikirkan. Membuat kesalahan di panggung sebenarnya dapat menjadikan Anda penampil yang lebih percaya diri dalam jangka panjang.[16] Ketakukan mengacaukan penampilan hampir selalu lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Tinjaulah kembali setelah Anda tenang dan sadari bahwa orang-orang akan melupakan insiden tersebut lebih cepat dari yang Anda kira. Iklan Jika Anda tertarik untuk membacakan lebih banyak puisi, cobalah mengetahui apa pendapat audiens tentang Anda. Iklan Peringatan Percaya diri dan tenang, tetapi tidak arogan. Jangan berasumsi Anda akan mendapat tepuk tangan meriah dari audiens yang berdiri dari kursi mereka, atau Anda akan merasa kecewa bahkan dengan respons yang di atas rata-rata. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Εս ዩυֆиղեмЮ θበፅνևч
Хеշе оψαբ шιхωКоσиኃ уνι γ
Гоጅխֆифምб σШифеվоնужօ еրеноրуπιգ
Овեчօтիлуλ ሐкГачы ሯ
Шէրа ռищοդዎβа свገмаբԽηοዦ ιскሡς
membaca termasuk membaca puisi, maka perlu dilakukan upaya peningkatan kemampuan peserta didik dalam membaca puisi melalui pemanfaatan berbagai media dengan strategi tertentu (Sadiman,1993). Secara khusus, membaca karya sastra (puisi) menurut Aminudin adalah membaca estetis, yang berarti bahwa kegiatan membaca dilatarbelakangi oleh
Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa kedua di Little Lotus Academy di New York berlangsung pada 26 Mei 2023. Kepala sekolah, guru, dan 24 siswa semua berbagi pengalaman mereka berlatih Falun Dafa dan mengikuti prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari Berbagi Pengalaman Falun Dafa kedua di Little Lotus Academy pada 26 Mei usia mereka masih muda, anak-anak dapat mencari ke dalam dan terus-menerus mengenali bagian yang dapat mereka tingkatkan. Termasuk sifat iri hati, mentalitas bersaing, dan lain-lain. Para orang tua terkesan bahwa sekolah memberikan kesempatan seperti itu kepada anak-anak muda ini untuk meningkat dengan sehat dan Lotus Academy terletak di Middletown, New York, adalah sekolah dasar yang menawarkan pengajaran komprehensif berdasarkan nilai-nilai tradisional, terutama Falun Dafa dan prinsip TradisionalXiong, kepala sekolah, mengatakan bahwa pendidikan memainkan peran penting dalam masyarakat yang mengalami kemerosotan moral. Dia mengatakan senang bekerja dengan guru dan orang tua untuk memperbaiki situasi melalui ajaran Falun Dafa dan menciptakan jalan bagi generasi dan cita-cita Falun Dafa diintegrasikan ke dalam jadwal sekolah. Kelas pertama setiap hari adalah membaca ajaran Falun Dafa selama satu jam. Tema setiap bulan terkait dengan kebajikan. Misalnya, tema bulan Mei adalah “Falun Dafa baik.” Selain berpartisipasi dalam berbagai kegiatan Dafa, guru juga mengundang praktisi untuk berbicara tentang topik tertentu, mengulas bagaimana Guru Li pencipta Falun Dafa memperkenalkan latihan ini kepada masyarakat, menceritakan kisah tentang tekad dan keberanian praktisi dalam penganiayaan di Tiongkok, dan mendorong anak-anak untuk menghargai kali saat belajar bersama di pagi hari, para siswa membaca puisi Hong Yin VI. Suara seorang gadis sangat lembut dan dia tidak bisa fokus. Ketika guru memintanya untuk membaca lebih keras, gadis itu menjawab, “Tidak, saya tidak bisa. Saya lelah dan ingin pulang.” Beberapa siswa menjelaskan kepadanya, “Anda harus belajar ajaran Dafa dengan baik untuk kembali ke rumah yang sebenarnya, maksud kami, rumah surgawimu yang sebenarnya dari mana kamu berasal.”Gadis itu segera mengerti. Dia berhenti mengeluh dan bisa fokus NyataWang, salah seorang guru, bertanggung jawab memimpin kelas senior dalam kelompok belajar sambil mengajar bahasa Mandarin untuk siswa kelas empat dan lima. Ketika beberapa siswa terganggu selama belajar bersama, dia duduk di sebelah mereka dan membaca bersama mereka. Setiap hari, seorang murid merenungkan keadaan dirinya dalam mempelajari ajaran Dafa untuk meningkatkan awalnya, Wang menemukan banyak murid yang tidak tahu bagaimana berkultivasi. Artinya, mereka tidak mencari ke dalam atau merenungkan bagaimana mereka bisa berbuat lebih baik. Hasilnya, dia mulai rutin melafalkan puisi “Berkultivasi Nyata” dalam Hong Yin di awal belajar bersama setiap Jumat, ada diskusi kelompok di mana siswa bertukar pikiran atau berbagi pemahaman tentang cerita kultivasi di Minghui dari praktisi muda. Ketika muncul masalah atau sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kultivasi, kelas mendiskusikannya dan semua orang membicarakan pemahamannya. Wang juga secara terbuka membagikan pemahamannya sendiri sehingga setiap orang dapat meningkat anak-anak membuka hati mereka. Beberapa siswa yang sebelumnya tidak mendengarkan orang lain sekarang dengan senang hati menerima umpan balik dan berkata, “Terima kasih.” Mereka juga mencari ke dalam dan membantu mereka yang tertinggal. Wang menjelaskan, “Dari sini saya juga belajar bahwa berkultivasi Falun Dafa berarti kita harus memperhatikan orang lain dengan belas kasih dan tanpa pamrih. Lagipula, seperti yang kita ketahui dari ajaran Falun Dafa, para siswa semuanya adalah praktisi muda, dan adalah misi kita untuk menjaga mereka dengan baik.”Tiga CeritaMulai dari kelas dua dan lima, dua puluh empat siswa itu bercerita tentang cerita mereka masing-masing. Lunar berusia 10 tahun dan datang ke Amerika Serikat tujuh tahun lalu. Dia berbagi tiga cerita yang terjadi dalam tujuh tahun setelah dia mulai berlatih Dafa. Saat berusia tiga tahun, Lunar mengidap penyakit mata yang disebut konjungtivitis alergi. Meskipun orang tuanya membawanya untuk menerima segala macam perawatan medis di Tiongkok, tidak satupun dari mereka berhasil. Setelah dia mulai membaca ajaran Falun Dafa di Amerika Serikat, matanya membaik dalam dua minggu, dan kemudian sembuh total. Lunar sangat berterima kasih kepada Guru Li. Setelah menyaksikan ini, neneknya berkata bahwa Falun Dafa baik dan mulai kali ketika dia melakukan perangkat latihan kedua ketika berusia tujuh tahun, Lunar berkata, "Falun Dafa baik" dan "Sejati-Baik-Sabar baik." Dia merasa seolah-olah seseorang sedang membantunya mengangkat lengannya, dan dia tidak lagi merasa lelah ketika melakukan latihan. Setelah menyelesaikan latihan, dia melihat Falun emas besar berputar, dan itu sangat mengesankan. Dia berkata bahwa baru-baru ini dia mengendur dalam melakukan latihan dan memutuskan untuk melakukannya dengan lebih kelas menari semester ini, Lunar dan gadis lain mengalami konflik. Keduanya bersamaan berkata, "Saya tidak menyukaimu." Mempertimbangkan kata-kata Guru tentang Sejati-Baik-Sabar, Lunar tahu dia melakukannya dengan buruk dan menyesalinya. Seusai kelas, dia langsung meminta maaf kepada gadis lain, dan setelah itu keduanya menjadi teman KeterikatanJason, juga berusia sepuluh tahun, selalu mengingat kata-kata Guru, "Anda yang berlatih Gong dipukul bahkan tidak melawan, dicaci tidak membalas." Ceramah 9, Zhuan Falun Akibatnya, dia tidak pernah bertengkar atau berdebat dengan anak lain. Ketika dia masih sangat muda, dia tidak suka berpartisipasi dalam pawai karena dia akan menjadi sangat lelah sehingga dia merasa kakinya akan patah. Dengan mencari ke dalam, Jason menyadari bahwa dia malas dan memiliki keterikatan pada kenyamanan. Kali berikutnya dia mengikuti pawai, dia tidak merasa lelah meski lebih lama. Dia berharap mereka yang mendengar ceritanya dapat belajar dari pengalamannya dan melepaskan keterikatan dipindahkan ke Little Lotus Academy tahun lalu pada usia sembilan tahun. Pada awalnya, dia akan marah dan membantah ketika seseorang menunjukkan kesalahannya. Dia kemudian mencari ke dalam dan mampu menghilangkan sifat iri hati dan mentalitas pamer. Ketika gadis lain menunjukkan kepada Alice di mana dia tidak melakukannya dengan baik, Alice mengenang, "Saya tidak bahagia dan memikirkan sesuatu yang negatif tentang dia. Segera saya merasa sesuatu yang hangat telah diambil dari saya, dan saya menyesalinya. Sebenarnya, dia memberi saya De kebajikan dan membantu saya mengenali keterikatan ini – tidak mampu menerima kritik. Saya benar-benar perlu melakukan yang lebih baik.”Siswa dari tingkat kelas yang lebih rendah juga berbicara tentang cerita mereka. Tavia duduk di kelas tiga. Suatu hari saat dia duduk di luar, dia melihat dua burung kolibri datang ke tempat makan burung. Kemudian dua lagi datang dan keempatnya mulai bertarung. Dia berkata, “Saya bertanya-tanya mengapa saya melihat adegan ini. Bisa jadi Guru Li menggunakan ini untuk mengingatkan saya bagaimana manusia biasa bertengkar satu sama lain demi keuntungan pribadi. Sejak saat itu, saya selalu berusaha mempertahankan pikiran yang murni dan tenang saat melakukan latihan dan memancarkan pikiran lurus. Saya sangat senang."Tianqi duduk di kelas dua. Dia bangun jam 5 pagi dan tidak bisa tidur lagi. Ketika ibunya memintanya untuk bermeditasi, dia tidak senang tetapi tetap melakukannya. Saat bermeditasi, dia melihat Falun roda hukum dengan berbagai ukuran. Tianqi sangat bersemangat dan mengatakan dia juga bisa tidur nyenyak setelah melakukan sekolah itu diluncurkan dua tahun lalu, konferensi berbagi pengalaman diadakan setiap tahun. Xiong menambahkan, “Saya berterima kasih kepada Guru Li atas kesempatan ini bagi kita semua untuk belajar bersama, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan berbuat lebih baik sesuai dengan nilai-nilai tradisional.” Seluruh artikel, grafik, dan konten yang dipublikasikan dilindungi oleh Hak Cipta. Minghui secara berkala akan menerbitkan kumpulan konten daringnya.
lebihmudah dalam mempelajari puisi di sekolah. Pemilihan kelas V sebagai objek penelitian dikarenakan di dalam kurikulum kelas V sekolah dasar terdapat materi pembelajaran puisi.Selain itu, siswa kelas V membutuhkan pengetahuan lebih mendalam tentang sastra, khususnya puisi, karena di jenjang yang lebih tinggi pengetahuan tersebut dibutuhkan untuk mengapresiasi karya-karya yang lebih sulit.
April 5, 2011 at 816 pm Membacakan Puisi 1. Membacakan Puisi sebagai Apresiasi Puisi Secara makna leksikal, apresiasi appreciation mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian, dan pernyataan yang memberikan penilaian Hornby dalam Sayuti, 19852002. Sementara itu, Effendi 1973 18 menyatakan bahwa apresiasi sastra adalah menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra. Pada dasarnya, kegiatan membaca puisi merupakan upaya apresiasi puisi. Secara tidak langsung, bahwa dalam membaca puisi, pembaca akan berusaha mengenali, memahami, menggairahi, memberi pengertian, memberi penghargaan, membuat berpikir kritis, dan memiliki kepekaan rasa. Semua aspek dalam karya sastra dipahami, dihargai bagaimana persajakannya, irama, citra, diksi, gaya bahasa, dan apa saja yang dikemukakan oleh media. Pembaca akan berusaha untuk menerjemahkan bait perbait untuk merangkai makna dari makna puisi yang hendak disampaikan pengarang. Pembaca memberi apresiasi, tafsiran, interpretasi terhadap teks yang dibacanya Setelah diperoleh pemahaman yang dipandang cukup, pembaca dapat membacakan puisi. Karena kata “membacakan” mengandung makna benefaktif, yaitu melakukan sesuatu pekerjaan untuk orang lain, maka penyampaian bentuk yang mencerminkan isi harus dilakukan dengan total agar apresiasi pembaca terhadap makna dalam puisi dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar. Makna yang telah didapatkan dari hasil apresiasi diungkapkan kembali melalui kegiatan membacakan puisi. Dapat pula dikatakan sebagai suatu kegiatan transformasi dari apresiasi pembaca dengan karakter pembacaannya, termasuk ekspresi terhadap penonton. 2. Faktor-faktor Penting dalam Membacakan Puisi Setiap bentuk dan gaya baca puisi selalu menuntut adanya ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, dan gerakan badan. Keempat ekspresi dan gerakan tersebut harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini 1 jenis acara pertunjukkan, pembuka acara resmi, performance-art, dll. 2 pencarian jenis puisi yang cocok dengan tema perenungan, perjuangan, pemberontakan, perdamaian, ketuhanan, percintaan, kasih sayang, dendam, keadilan, kemanusiaan, dll. 3 pemahaman puisi yang utuh 4 pemilihan bentuk dan gaya baca puisi 5 tempat acara indoor atau outdoor 6 audien 7 kualitas komunikasi 8 totalitas performansi penghayatan, ekspresi 9 kualitas vokal 10 kesesuaian gerak 11 jika menggunakan bentuk dan gaya teaterikal, maka harus memperhatikan a pemilihan kostum yang tepat b penggunaan properti yang efektif dan efisien c setting yang sesuai dan mendukung tema puisi d musik yang sebagai musik pengiring puisi atau sebagai musikalisasi puisi 3. Bentuk dan Gaya dalam Membacakan Puisi Suwignyo 2005 mengemukakan bahwa bentuk dan gaya baca puisi dapat dibedakan mejadi tiga, yaitu 1 bentuk dan gaya baca puisi secara poetry reading, 2 bentuk dan gaya baca puisi secara deklamatoris, dan 3 bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal. dan Gaya Baca Puisi secara Poetry Reading Ciri khas dari bentuk dan gaya baca puisi ini adalah diperkenankannya pembaca membawa teks puisi. Adapaun posisi dalam bentuk dan gaya baca puisi ini dapat dilakukan dengan 1 berdiri, 2 duduk, dan 3 berdiri, duduk, dan bergerak. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi berdiri, maka pesan puisi disampaikan melalui gerakan badan, kepala, wajah, dan tangan. Intonasi baca seperti keras lemah, cepat lambat, tinggi rendah dilakukan dengan cara sederhana. Bentuk dan gaya baca puisi ini relatif mudah dilakukan. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi duduk, maka pesan puisi disampaikan melalui 1 gerakan-gerakan kepala mengenadah, menunduk menoleh, 2 gerakan raut wajah mengerutkan dahi, mengangkat alis, 3 gerakan mata membelakak, meredup, memejam, 4 gerakan bibir tersenyum, mengatup, melongo, dan 5 gerakan tangan, bahu, dan badan, dilakukan seperlunya. Sedangkan intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca puisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang harus dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih sikap duduk dengan santai, 2 arah dan pandangan mata dilakukan secara bervariasi, dan 3 melakukan gerakan tangan dilakuakan dengan seperlunya. Sedang yang dilakukan pada saat berdiri adalah 1 mengambil sikap santai, 2 gerakan tangan, gerakan bahu, dan posisi berdiri dilakukan dengan bebas, dan 3 ekspresi wajah kerutan dahi, gerakan mata, senyuman dilakukan dengan wajar. Yang dilakukan pada saat bergerak adalah 1 melakukan dengan tenang dan terkendali, dan 2 menghindari gerakan-gerakan yang berlebihan. Intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Deklamatoris Ciri khas dari bentuk dan gaya baca puisi seacra deklamatoris adalah lepasnya teks puisi dari pembaca. Jadi, sebelum mendeklamasikan puisi, teks puisi harus dihapalkan. Bentuk dan gaya baca puisi ini dapat dilakukan dengan posisi 1 berdiri, 2 duduk, dan 3 berdiri, duduk, dan bergerak. Jika deklamator memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi berdiri, maka pesan puisi disampaikan melalui 1 gerakan-gerakan tangan mengepal, menunjuk, mengangkat kedua tangan, 2 gerakan-gerakan kepala melihat ke bawah, atas, samping kanan, samping kiri, serong, 3 gerakan-gerakan mata membelalak, meredup, memejam, 4 gerakan-gerakan bibir tersenyumm, mengatup, melongo, 5 gerakan-gerakan tangan, bahu, badan, dan raut muka dilakukan dengan total. Intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat kata-kata tertentu, 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Jika deklamator memilih bentuk dan gaya dengan posisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih posisi duduk dengan santai, kaki agak ditekuk, posisi mriing dan badan agak membungkuk, Dan 2 arah dan pandangan mata dilakukan bervariasi menatap dan menunduk. Sedang yang dilakukan pada posisi berdiri 1 mengambil sikap tegak dengan wajah menengadah, tangan menunjuk, dan 2 wajah berseri-seri dan bibir tersenyum. Yang dilakukan pada saat bergerak 1 melakukan dengan tenang dan bertenaga, dan 2 kaki dilangkahkan dengan pelan dan tidak tergesa-gesa. Intonasi dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat kata-kata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Teaterikal Ciri khas bentuk dan gaya baca puisi teaterikal bertumpu pada totalitas ekspresi, pemakaian unsur pendukung, misal kostum, properti, setting, musik, dll., meskipun masih terikat oleh teks puisi/tidak. Bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal lebih rumit daripada poetry reading maupun deklamatoris. Puisi yang sederhana apabila dibawakan dengan ekspresi akan sangat memesona. Ekspresi jiwa puisi ditampakkan pada perubahan tatapan mata dan sosot mata. Gerakan kepala, bahu, tangan, kaki, dan badan harus dimaksimalkan. Potensi teks puisi dan potensi diri pembaca puisi harus disinergikan. Pembaca dapat pula menggunakan efek-efek bunyi seperti dengung, gumam, dan sengau diekspresikan dengan total. Lakuan-lakukan pembaca seperti menunduk, mengangkat tangan, membungkuk, berjongkok, dan berdiri bebas diekspresikan sesuai dengan motivasi dalam puisi. Aktualisasi jiwa puisi harus menyatu dengan aktualisasi diri pembaca. Inilah bentuk dari gaya baca puisi yang paling menantang untuk dilakukan. Entry filed under pembelajaran puisi.
\n\n \nmembaca puisi termasuk kegiatan membaca
Sejaktahun 1945, pertambahan dokumen Undang-Undang dan kasus pelanggaran yang semakin banyak sehingga menyebabkan kesulitan dalam menemukan pasal-pasal maupun kasus sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukannya suatu sistem Pemerolehan Informasi untuk memudahkan pencarian. Pada Pemerolehan Informasi, proses pencarian menggunakan struktur data inverted
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Penerapan Media Kompetensi Digital untuk Meningkatkan Kebiasaan Membaca RemajaMemahami literasi media digital dan dampaknya terhadap kebiasaan membaca anak muda Literasi media digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengapresiasi, dan menggunakan media digital secara efektif. Ini termasuk keterampilan seperti berpikir kritis, literasi informasi, dan kewarganegaraan digital .Di era digital saat ini, sangat penting bagi kaum muda untuk memiliki keterampilan digital untuk menavigasi informasi yang sangat banyak tersedia secara online. Mengembangkan keterampilan digital mengarah pada peningkatan kebiasaan membaca dan akses membaca yang lebih besar . Oleh karena itu, memahami literasi media digital dan dampaknya terhadap kebiasaan membaca anak muda sangat penting untuk menumbuhkan kecintaan membaca di kalangan anak muda. Dampak media literasi digital terhadap kebiasaan membaca anak muda sangat besar. Dengan munculnya e-book dan bahan bacaan online, ada peningkatan kebutuhan keterampilan digital untuk mengakses dan menggunakan bahan bacaan . Remaja dengan keterampilan digital yang baik lebih mampu menemukan dan mengevaluasi bahan bacaan yang menarik bagi mereka, sehingga meningkatkan kebiasaan membaca mereka [5]. Namun, tantangan seperti penggunaan media digital yang berlebihan dan prevalensi gangguan online dapat mempersulit pengembangan kebiasaan membaca pada remaja . Terlepas dari tantangan tersebut, mempromosikan literasi media digital dapat menjadi cara yang efektif untuk mempromosikan kebiasaan membaca di kalangan anak muda. Orang tua dan pendidik dapat membantu generasi muda mengembangkan kecintaan membaca seumur hidup dengan mengajarkan mereka menggunakan media digital secara efektif dan bertanggung jawab .Perolehan keterampilan digital berdampak positif pada persepsi anak muda terhadap konsumsi media digital dan mengarah pada peningkatan minat membaca [2]. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan pengajaran keterampilan digital saat mempromosikan kebiasaan membaca pada generasi muda .Strategi penggunaan media literasi digital untuk meningkatkan kebiasaan membaca di kalangan anak mudaSalah satu strategi pemanfaatan media literasi digital untuk meningkatkan kebiasaan membaca anak muda adalah dengan melibatkan mereka dalam program membaca. Ini termasuk penggunaan alat digital seperti e-book, buku audio, dan aplikasi bacaan interaktif untuk melibatkan siswa dan membuat kegiatan membaca lebih mudah diakses . Dengan memasukkan media literasi digital ke dalam program membaca, pendidik dapat menciptakan pengalaman membaca yang lebih menarik dan interaktif sehingga membantu menumbuhkan budaya membaca di kalangan remaja [8]. Ini sangat bermanfaat bagi siswa yang mungkin memiliki masalah dengan media cetak tradisional dan membutuhkan bentuk media alternatif untuk mengatasi bacaan mereka .Strategi lain pemanfaatan media literasi digital untuk meningkatkan kebiasaan membaca anak muda adalah dengan membuat konten bacaan yang menarik dan interaktif. Ini mungkin melibatkan penggunaan elemen multimedia seperti video, gambar dan animasi untuk membuat membaca lebih menarik dan menarik secara visual .Selain itu, menggabungkan elemen gamifikasi seperti hadiah, tantangan, dan level dapat membuat siswa tetap terlibat dan membuat kegiatan membaca menjadi lebih menyenangkan .Dengan membuat konten bacaan yang menarik dan interaktif, pendidik dapat memanfaatkan kekuatan media digital untuk menjadikan pengalaman membaca lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi remaja. Strategi ketiga dalam menggunakan media digital untuk meningkatkan kebiasaan membaca anak muda adalah dengan menggunakan media sosial dan komunitas online untuk mempromosikan membaca. Anda dapat membagikan rekomendasi bacaan, ulasan, diskusi, dan menjangkau pembaca lain melalui platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook . Selain itu, komunitas membaca online seperti Goodreads dan Wattpad dapat menyediakan platform bagi siswa untuk menemukan buku baru, membagikan karya mereka, dan terhubung dengan pembaca lain yang memiliki minat yang sama . Dengan menggunakan media sosial dan komunitas online, pendidik dapat memasuki kehidupan digital anak muda dan mendorong membaca dengan cara yang relevan dan menarik bagi anak literasi digital pada remaja digital sosialisasi pemanfaatan .... Retrieved June 11, 2023, from Menumbuhkan Budaya Membaca Siswa Melalui Literasi .... Retrieved June 11, 2023, from Peran Literasi Digital dalam Kehidupan Sosial Remaja. Retrieved June 11, 2023, from proses literasi digital terhadap anak tantangan pendidikan di .... Retrieved June 11, 2023, from Dampak Era Digital terhadap Minat Baca Remaja. Retrieved June 11, 2023, from upaya meningkatkan literasi membaca di masa pandemi. Retrieved June 11, 2023, from EFEKTIVITAS LAYANAN LITERASI DIGITAL UNTUK .... Retrieved June 11, 2023, from penerapan budaya literasi sebagai upaya meningkatkan .... Retrieved June 11, 2023, from Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
\n \n \nmembaca puisi termasuk kegiatan membaca
Mengingatkegiatan membaca ekspresif dilakukan dengan suara keras, kegiatan membaca seperti ini sejalan dengan membaca teks secara lisan, yang berlawanan dengan membaca teks dalam hati. (3) Membacakan puisi dengan ekspresif. Setelah dipahami bahwa membaca ekspresif ternyata sangat cocok diterapkan dalam membaca puisi.
Puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang digubah dengan tulus oleh penulisnya. Oleh karena itu, agar pendengar dapat memahami atau setidaknya menikmati puisi yang disampaikan, seorang pembaca puisi mesti mengerti cara membaca puisi yang baik dan benar. Apa Itu Puisi? Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki banyak penikmat. Puisi berisi perasaan penyair yang menggugah emosi pembaca melalui rangkaian kata-kata indah yang mengandung irama, mantra, rima, dan penyusunan larik dan bait. Mengutip buku "Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku" oleh Atep Tatang dkk, sesuai dengan sifat dan hakikat puisi yaitu sebagai ekspresi tidak langsung, kegunaan puisi juga tidak langsung yaitu bersifat spiritual bagi kehidupan batin dan kejiwaan manusia. Melalui kehidupan batin dan kejiwaan ini, puisi akan memengaruhi aktivitas kehidupan manusia. Unsur-unsur dalam puisi meliputi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik dalam puisi yaitu diksi, imaji, majas, bunyi, rima, ritme, dan tema. Sedangkan unsur ekstrinsik puisi yaitu aspek historis, aspek psikologis, aspek filsafat, aspek religius. Cara Membaca Puisi Kegiatan membaca puisi poetry reading mulai populer sejak hadirnya kembali WS. Rendra dari kelananya di Amerika Serikat. Agar dapat membaca puisi dengan baik, perlu memperhatikan hal-hal berikut, yang dikutip dari buku “Bahasa Indonesia untuk SMA/MA” oleh Setyartiningsih. 1. Interpretasi Sebelum membacakan puisi di muka umum, penting untuk memahami dan menangkap terlebih dahulu simbol-simbol atau makna lambang yang dipergunakan oleh penyair. Jika seseorang salah dalam menafsirkan makna atau simbol tersebut, isi puisi pun dapat disalahartikan. 2. Teknik Vokal Untuk pengucapan yang komunikatif diperlukan penguasaan intonasi, diksi, jeda, enjabemen, dan lafal yang tepat. Dengan begitu, pendengar dapat menikmati dan terhanyut dalam pembacaan puisi. 3. Penampilan Dalam hal ini pembaca puisi dituntut untuk dapat memahami pentas dan publik di mana puisi tersebut dibawakan. Seorang pembaca puisi juga boleh menunjukan sikap dan penampilan yang meyakinkan. Berani menatap penonton dan mengatur ekspresi yang tidak berlebihan. Di samping itu, pembaca puisi mesti memerhatikan irama dan mimik, yang merupakan indikasi apakah seseorang sudah benar-benar dapat menjiwai atau meresapkan isi puisi itu. Dalam pembacaan puisi, harmonisasi antara mimik dengan isi puisi merupakan puncak keberhasilan suatu puisi dibawakan. Ingatlah bahwa tidak semua puisi dapat dibaca dilisankan tanpa menempatkan tanda tafsir pengucapannya terlebih dahulu. Adakalanya dalam puisi terdapat deretan baris atau bait yang satu dengan yang lain mempunyai jalinan pengucapan dan ada pula yang secara tertulis terpisah sehingga memerlukan jeda. Penempatan jeda yang tidak tepat berpotensi mengaburkan makna puisi. Seorang penyair mempunyai beberapa kiat supaya puisinya dapat dicerna atau dinikmati pembaca dan pendengar. Penyair kerap menampilkan gambar angan atau citraan dalam puisinya. Lewat citraan ini, penikmat sajak memeroleh gambaran yang jelas, suasana khusus atau gambaran yang menghidupkan alam pikiran dan perasaan penyairnya. Cara Memahami Puisi Sebagai suatu totalitas yang dibentuk oleh unsur interinsik tertentu, puisi dapat dibagi dalam beberapa lapis. Di samping memahami lapis bentuk/struktur, untuk dapat mencerna isi puisi, perlu untuk memahami lapis makna puisi serta unsur ekstrinsik yang turut mendukung; seperti biografi pengarang, latar sosial, budaya, politik saat puisi dibuat, dan masih banyak lagi. Berdasarkan isinya, puisi lirik memiliki jenis sebagai berikut Epigram Puisi yang berisi ajaran hidup, baik tentang agama, sopan santun, sosial dan sebagainya. Satire Puisi yang memuat kritik, sindiran, atau melukiskan kepincangan sosial. Ode Puisi yang mengandung pujian atau sanjungan kepada seseorang. Balada Balada adalah kisah atau cerita yang digubah ke dalam bentuk puisi. Elegi Puisi ini berisi ratapan atau sesuatu yang mengandung kesedihan. Roman Berisi luapan cinta kasih. Himne Puisi yang berisi pujian kepada Tuhan. Adapun yang termasuk lapis makna dalam puisi, yaitu Tema/sense adalah gagasan pokok yang diciptakan atau dilukiskan oleh penyair lewat puisi gubahannya. Perasaan/feeling adalah sikap penyair terhadap tema yang dikemukakan dalam puisinya. Nada dan suasana/tone adalah sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat puisi. Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan oleh penyair. Contoh Puisi Berikut contoh puisi yang dapat dijadikan bahan praktik untuk membaca maupun memahami makna sebuah puisi. Dibawa Gelombang Oleh Sanusi Pane Alun membawa bidukku perlahan Dalam kesunyian malam waktu Tidak berpawang tidak berkawan Entah ke mana aku tak tahu Jauh di atas bintang kemilau Seperti sudah berabad-abad Dengan damai mereka meninjau Kehidupan bumi yang kecil amat Aku bernyanyi dengan suara Seperti bisikan angin di daun Suaraku hilang dalam udara Dalam laut yang beralun-alun Aku membawa bidukku perlahan Dalam kesunyian malam waktu Tidak berpawang tidak berkawan Entah ke mana aku tak tahu *** Sahabatku Oleh Soekri St Papa, Sebelum pesta berlangsung Izinkan aku menengok ke belakang Di sana sahabatku yang miskin Hidup dengan berjualan koran Papa, Dia teman kelasku Juga lulus dalam ujian Nilainya yang tinggi Sangat kusayangkan Kini Aku minta kesediaan papa Menyerahkan biaya pestaku Untuk meringankan ongkos masuk Sahabatku di SMA ***
Pembelajaransastra khususnya puisi dalam kegiatan belajar belum diupayakan secara maksimal, karena sebenarnya pembelajaran puisi merupakan kegiatan pementasan karya seni yang memerlukan kemampuan khusus. Proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Campalagian Kabupaten Polman, khususnya siswa kelas X dalam pembelajaran membaca puisi belum
Pernahkah tertarik untuk mempelajari cara membaca puisi yang baik dan benar? Karena masih banyak orang diluar sana mungkin kurang PD untuk membaca puisi di depan banyak orang, atau bahkan ketika mengikuti lomba. Puisi juga sering dilombakan baik itu lomba menulis puisi maupun lomba membaca puisi. Dalam menulis puisi sepertinya tidak terlalu banyak teknik perlu dipelajari, karena prinsipnya sama seperti menulis karya pada umumnya. Namun, menjadi lain soal ketika membaca proses membaca puisi. Sebab sebagaimana yang diketahui bersama, membaca sebuah puisi punya ciri khas. Sehingga berbeda pada saat membaca novel, cerpen, maupun materi di sebuah mata pelajaran. Baca juga Pengertian dan Ciri Puisi Naratif Ada permainan intonasi, sehingga ada kata yang diberi tekanan ada juga yang dibuat datar. Kemudian ekspresi wajah atau mimik juga bermain disini, oleh sebab itu pembacaan puisi tidak bisa sembarangan. Lalu, bagaimana cara membaca puisi yang benar? Daftar Isi Artikel 1Cara Membaca Puisi yang Benar1. Pelafalan yang Tegas2. Memperhatikan Artikulasi3. Ekspresi dan Mimik4. Memainkan Gesture Tubuh5. Menguatkan Mental6. Membaca & Memahami Supaya Tidak Salah7. Atur Pernafasan Agar Stabil8. Mengetahui Makna Puisi9. Pakaian yang MendukungPertanyaan Umum Cara Membaca PuisiKesimpulan Cara Membaca Puisi yang Benar Membaca puisi sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya butuh keterampilan khusus. Sebab tidak sama ketika membaca jenis karya sastra lain, semisal cerpen maupun novel. Jika karya sastra lain bisa dibaca datar dan cukup memperhatikan tanda baca. Sebelumnya, pahami perbedaan sajak dan puisi. Maka pada puisi ada banyak aspek perlu diperhatikan agar pembacaannya tepat dan bisa menyampaikan pesan dari puisi tersebut dengan baik. Adapun cara membaca puisi yang baik dan benar memang perlu memperhatikan beberapa hal. Yaitu 1. Pelafalan yang Tegas Cara yang pertama agar puisi bisa dibaca dengan baik dan benar adalah memperhatikan pelafalannya. Pelafalan dalam membaca puisi sebaiknya tegas sehingga jelas, pembaca sedang menyebut kata apa saja. Pelafalan sendiri adalah teknik dalam menyebutkan sebuah kata, dimana dalam pembacaan puisi memang harus tegas. Antara satu kata dengan kata lain harus jelas penyebutannya. Apa Masalah Anda dalam Menulis Buku? Antara huruf vokal a,i,u,e, dan o juga harus jelas. Jangan sampai saat membaca puisi justru terdengar seperti berbisik maupun bergumam. Puisi idealnya tidak dibaca demikian melainkan dibaca jelas dan cenderung tegas. Seperti seorang prajurit yang tegas dalam memberi aba-aba. 2. Memperhatikan Artikulasi Pada saat mempelajari tata cara membaca puisi maka dijamin akan mempelajari tentang artikulasi. Artikulasi dalam pembacaan puisi merupakan pengucapan lambang bunyi bahasa sesuai dengan pola-pola standar sehingga apa yang diucapkan mudah dipahami pendengar. Artikulasi dalam pembacaan puisi mencakup intonasi tinggi rendahnya suara dalam mengucapkan kata atau kalimat, pelafalan sebagaimana yang dijelaskan di poin sebelumnya, dan juga kefasihan dalam mengucapkan kata dan kalimat dalam puisi. Penguasaan terhadap artikulasi akan membantu membacakan puisi dengan baik. Yakni tegas dan memiliki intonasi yang naik turun sehingga membuatnya enak didengar sekaligus terkesan sangat estetik atau indah. Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! 3. Ekspresi dan Mimik Cara membaca puisi sudah tentu tidak bisa dilepaskan dari ekspresi wajah atau mimik. Ekspresi diperlukan untuk menggambarkan segala bentuk rasa dari isi puisi yang dibacakan. Sehingga, pembaca puisi selayaknya sebagai pemain peran dalam sebuah pementasan drama atau teater. Dimana tidak hanya perlu menguasai pelafalan dan artikulasi saja, melainkan juga pandai berekspresi. Misalnya saja, saat membacakan puisi yang temanya sedih seperti mengusung tema kematian. Maka pembaca perlu membangun ekspresi wajah yang terlihat sedih lalu didukung dengan artikulasi. Seperti membuat suara saat menangis terisak. Sebaliknya, saat membacakan puisi yang menceritakan suatu kebahagiaan. Maka ekspresi pembaca puisi juga bisa mengikuti agar isi puisi bisa disampaikan dengan sangat jelas kepada pembaca. Menariknya, perubahan ekspresi wajah pada pembacaan puisi tidak terjadi secara intens. Sebab satu judul puisi biasanya menggambarkan satu perasaan saja. Sehingga saat membacakan puisi sedih, maka bisa melatih ekspresi wajah terlihat sedih dari awal. 4. Memainkan Gesture Tubuh Dalam membaca puisi, tidak hanya perlu bermain dengan ekspresi wajah yang disesuaikan dengan tema puisi tersebut. Melainkan juga bermain dengan gesture tubuh atau gerak gerik tubuh saat membacakan puisi. Tidak sedikit, pembaca puisi yang memanfaatkan sejumlah atribut di sekitarnya untuk mengekspresikan apa yang dirasakan oleh penulis puisi. Sehingga seorang pembaca puisi perlu memperhatikan gestur tubuh dengan baik. Saat bersedih maka perlu menunjukan gestur tubuh yang tampak lemas, tidak bertenaga, dan sejenisnya. Kemudian saat membacakan puisi dengan tema yang lebih ceria maka pembaca puisi bisa mengekspresikan kegembiraan dalam gerak-gerik tubuhnya juga. Tidak masalah jika pembaca puisi kemudian mencoba berkeliling panggung dan memegang beberapa benda di sekitarnya. Entah itu payung, vas bunga, dan unsur dekoratif lain di atas panggung tersebut. Gestur tubuh yang mampu mengekspresikan isi puisi akan membantu pendengar untuk memahami isi puisi tersebut. Bahkan bisa ikut menjiwai isi puisi tersebut. Saat puisi sedih dibacakan, mereka bisa ikut bersedih bahkan sampai meneteskan air mata. Namun, bicara mengenai gestur memang sebaiknya disesuaikan dengan apa yang diungkapkan dalam puisi. Artinya, jangan sampai berlebihan atau over acting karena justru bisa mengurangi kekhusyukan pendengar saat puisi dibacakan sehingga tidak bisa meresapi apalagi memahami. 5. Menguatkan Mental Cara membaca puisi yang baik berikutnya adalah berkaitan dengan mental. Mental disini bisa mengarah pada rasa percaya diri yang memang perlu dipupuk sejak awal. Apalagi untuk pembacaan puisi di hadapan banyak orang. Harus yakin bisa membacakan puisi dengan baik sehingga bisa berlatih dengan serius dan bisa fokus. Kemudian, dalam menumbuhkan rasa percaya diri ini perlu latihan dengan disiplin. Latihan bisa membuat segala hal menjadi lebih sempurna, prinsip ini tentu berlaku untuk proses pembacaan puisi. Jadi, mulailah mengatur jadwal latihan didampingi oleh mereka yang memang ahli dalam bidang bahasa. Misalnya didampingi oleh guru, dosen, maupun senior yang sudah mendapatkan asam garam pembacaan puisi. Latihan yang dilakukan jauh-jauh hari akan membangun kepercayaan diri. Sehingga mental menjadi lebih kuat dan siap membacakan puisi dengan sebaik mungkin. Mental yang kuat tentu perlu proses untuk dibentuk. Maka perlu menyiapkan diri dengan baik dan tidak takut untuk mencoba ikut lomba membaca puisi lain setelahnya. 6. Membaca & Memahami Supaya Tidak Salah Cara membaca puisi berikutnya adalah dengan membaca, dalam artian membaca keseluruhan puisi kemudian memahami apa isi puisi tersebut. Hal ini penting, agar bisa menyiapkan intonasi, ekspresi, dan lain sebagainya supaya sesuai. Kemudian, membaca puisi juga membantu mengetahui seluruh tanda baca di dalamnya. Biasanya puisi memang ditulis tanpa tanda baca, dan perlu diberi tanda baca sendiri untuk menentukan intonasi terbaiknya seperti apa. Sehingga dalam proses membaca bisa menambahkan tanda baca tersebut untuk mengetahui bagian mana saja yang perlu penekanan. Kemudian kata mana saja yang perlu diucapkan dengan nada suara yang datar atau biasa saja. Tambahan lainnya, adalah bisa menghafal isi puisi secara keseluruhan. Sebab selama latihan dijamin puisi tersebut dibaca berulang kali dan kemudian bisa hafal di luar kepala. Hal ini tentu menguntungkan, sebab saat isi puisi sudah dihafalkan dengan sendirinya. Maka membantu pembaca puisi menghindari pengucapan kata dan kalimat yang tidak ada di puisi tersebut. Sehingga tidak berpotensi mengubah maknanya. 7. Atur Pernafasan Agar Stabil Berikutnya dalam cara membaca puisi yang baik dan benar adalah mengatur pernafasan agar stabil. Ada kalanya, pembaca puisi memiliki nafas yang terengah-engah di tengah pembacaan puisi. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi intonasi bahkan ekspresi dan gestur tubuh selama membaca sisa bait puisinya. Pernafasan yang baik sangat penting agar semua aspek ini bisa dijaga dengan baik juga. Mengatur pernafasan bisa dimulai dengan latihan rutin membaca puisi, terutama puisi yang akan dibaca di hari H. Kemudian bisa juga dengan menjalankan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan, rajin olahraga, dan sebagainya. Selanjutnya adalah mempelajari atau berlatih teknik pernafasan, sebab ada kalanya membaca puisi menghadirkan sensasi seperti menyanyikan sebuah lagu. Perlu teknik pernafasan yang tepat agar bisa menjaga intonasi dan mencapai nada suara tertinggi dengan stabil. Bisa belajar teknik pernafasan diafragma, bisa juga dengan yang lainnya. Supaya tidak keliru dalam menentukan teknik pernafasan mana yang perlu dikuasai. Maka bisa berkonsultasi dengan senior maupun dengan ahlinya. Bisa ke guru maupun dosen. 8. Mengetahui Makna Puisi Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, mengatur intonasi sampai ekspresi menjadi cara membaca puisi yang baik dan benar. Supaya semua ini bisa dibentuk dengan baik dan memperjelas makna puisi. Maka seorang pembaca puisi perlu mengetahui makna dari puisi yang akan dibacakan. Mulai dulu dengan membaca puisi tersebut lalu mencari tahu maknanya dan memahami isinya tentang apa. Jika puisi yang dibaca menggunakan banyak istilah tidak umum seperti kata serapan, bahasa daerah, dan sebagainya. Maka bisa membubuhkan catatan yang berisi arti dari setiap kata asing tersebut. Sehingga saat dibaca lagi secara keseluruhan bisa tahu betul makna dari satu bait ke bait berikutnya. Makna puisi yang bisa dipahami dengan baik akan membantu menentukan intonasi. Pembaca biasa tahu bagian puisi mana saja yang nada suaranya perlu ditekan dan ditinggikan, direndahkan, dibuat lembut, dan sebagainya. Selain itu, juga membantu mengatur ekspresi. Kapan harus memasang wajah bingung, sedih, bahagia, dan lain-lain. Jadi, silahkan ketahui dulu makna dari puisi yang akan dibaca. Jika bingung silahkan bertanya pada mereka yang lebih paham, dicatat, dan kemudian dibaca ulang. Bisa jadi prosesnya membutuhkan waktu dan tentu perlu dilakukan agar pembacaan puisi bisa sempurna. Selain makna, puisi yang bagus juga memiliki unsur intrinsik yang benar. Beirkut Unsur instrinsik puisi. 9. Pakaian yang Mendukung Jika membahas mengenai tata cara membaca puisi yang benar maka tidak hanya melibatkan urusan vokal, ekspresi wajah, dan gestur tubuh saja. Perlu juga memperhatikan pakaian yang dikenakan saat membaca puisi di atas panggung. Kira-kira apa hubungannya? Jadi, usai mengetahui atau mencari tahu makna dari puisi yang akan dibawakan. Maka tinggal melakukan penyesuaian, salah satunya dari pakaian yang dikenakan. Misalnya, saat membacakan puisi yang sedih maka bisa memilih pakaian dengan warna gelap. Sehingga ekspresi, intonasi, dan gestur tubuh juga mendapat dukungan dari tema pakaian yang dikenakan tersebut. Pertanyaan Umum Cara Membaca Puisi Kejelasan pengucapan saat membacakan puisi disebut dengan?Pelafalan dan kefasihan dalam pengucapan pada saat membacakan puisi disebut artikulasi. Mengapa ekspresi saat membaca puisi harus sama dengan isi puisi yang dibaca?Dengan membawa ekspresi sesuai makna dan isi supaya para pendengar bisa memahami makna tersirat dari puisi serta bisa merasakan suasan yang dirasakan. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa membaca puisi tidak boleh sembarangan supaya baik dan bisa dimaknai oleh pendengarnya dengan mudah dan mendalam. Terdapat 9 cara membaca puisi yang benar, yaitu pelafalan yang tegas, artikulasi yang baik, ekspresi dan mimik yang mendukung, gerak tubuh, mental yang siap, membaca sebagian saja, pernafasan stabil, makna puisi yang harus dikuasai serta memakai pakaian yang mendukung tema puisi yang dibacakan. Setelah mengerti cara membaca, kalian bisa memilih teknik-teknik berikut yang sesuai supaya pembacaan puisi lebih keren lagi. Pembahasan lebih lengkap pada 3 teknik membaca puisi. Itulah 9 sembilan cara membaca puisi yang baik sekaligus bisa membantu mereka memahami makna dari puisi yang sedang dibacakan. Silahkan menerapkan semua cara yang dijelaskan untuk hasil sesuai harapan.
MenulisTradisi dalam Bait-bait Puisi Seni Budaya | Minggu, 20 Mei 2018 - 11:27 WIB BACA PUISI: sastrawan Riau Bambang Kariyawan membacakan puisi di depan peserta Bengkel Puisi yang dilaksanakan Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS) di halaman salah satu rumah tua Desa Padang Sawah, Kecamatan Kamparkiri, Kamis (10/5/2018).
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Dina Ramadhanti, Diyan Permata Yanda © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 194 Jurnal Kelasa Kelebat Bahasa dan Sastra p-ISSN 1907-7165 e-ISSN 2721-4672 FAKTOR MINAT BACA DALAM PEMBELAJARAN PUISI The Reading Interest Factor in Learning of Poetry Dina Ramadhantia, Diyan Permata Yandab a,bSTKIP PGRI Sumatera Barat dina_ramadhanti89 Abstrak Salah satu faktor yang memengaruhi hasil belajar memahami puisi adalah minat baca. Minat terhadap bacaan berhubungan dengan perhatian terhadap bacaan, perasaan saat dan setelah membaca, dan respons terhadap isi bacaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tingkat minat baca siswa dan seberapa besar faktor minat baca tersebut memengaruhi kemampuan memahami puisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat baca siswa tergolong tinggi dengan persentase 70,82% dan rata-rata kemampuan memahami puisi siswa adalah 81,03. Hubungan antara variabel minat baca dan kemampuan memahami puisi tergolong signifikan, tetapi tidak terlalu kuat dilihat berdasarkan rentangan nilai korelasinya. Faktor minat baca hanya memengaruhi kemampuan memahami puisi sebesar 13,1% dan sisanya 86,9% dipengaruhi oleh faktor yang lain. Faktor minat baca dari segi perhatian terhadap bacaan memengaruhi kemampuan memahami struktur fisik puisi, sedangkan minat dari segi perasaan dan respons terhadap bacaan memengaruhi kemampuan memahami struktur batin puisi. Kata-kata kunci minat baca, pembelajaran, puisi Abstract One of the factors that influence learning outcomes to understand poetry is reading interest. Interest in reading is related to attention to the reading, feelings during and after reading, and responses to the content of the reading. This research is a quantitative study with a correlational method. This study aims to explain the level of students' reading interest and how much the reading interest factor affects their ability to understand poetry. The results showed that the students' reading interest was high with a percentage of 70,82%. and the average ability of students to understand poetry is 81,03. The relationship between reading interest variables and the ability to understand poetry is significant but not too strong seen based on the range of correlation values. The reading interest factor only affects the ability to understand poetry by 13,1% and Naskah Diterima Tanggal 26 September 2020—Direvisi Akhir Tanggal 2 Desember 2020—Disetujui Tanggal 11 Desember 2020 doi DOI Faktor Minat Baca dalam Pembelajaran Puisi195 © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 the remaining 86,9% is influenced by other factors. The reading interest factor in terms of attention to reading affects the ability to understand the physical structure of the poetry, while interest in terms of feelings and responses to reading affects the ability to understand the inner structure of the poetry. Keywords the reading interest, learning, poetry PENDAHULUAN Puisi merupakan karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata yang imajinatif. Ketika berhadapan dengan puisi, seseorang bisa jadi akan mendengar atau membaca puisi dengan sungguh-sungguh, menulis puisi, mendeklamasikan, dan menulis resensi puisi. Kegiatan semacam ini disebut juga dengan apresiasi puisi. Menurut Waluyo 2005, kegiatan apresiasi puisi menyebabkan seseorang memahami puisi secara mendalam dengan penuh penghayatan, merasakan apa yang ditulis penyair, mampu menyerap apa yang terkandung di dalam puisi, dan menghargai puisi sebagai karya seni dengan keindahan atau kelemahannya hlm. 44. Memahami puisi termasuk bagian dari kegiatan mengapresiasi puisi. Sebagaimana dinyatakan oleh Waluyo 2005 bahwa syarat untuk dapat mengapresiasi puisi adalah kepekaan batin terhadap nilai-nilai karya sastra, sehingga seseorang mengenal, memahami, menafsirkan, menghayati, dan menikmati karya sastra tersebut hlm. 44. Hal-hal yang perlu dipahami dari puisi, yaitu unsur pembangun puisi. Puisi dipahami dari segi bentuk struktur fisik dan isinya struktur batin. Struktur fisik puisi merupakan bagian puisi yang tampak nyata, seperti perwajahan/ topografi, diksi, imaji/citraan, kata konkret, bahasa figuratif, dan verifikasi rima, ritme, dan metrum. Ramadhanti & Yanda 2017 menyatakan bahwa struktur batin/mental puisi merupakan bagian yang tidak tampak nyata, namun dirasakan secara abstrak oleh pembaca, seperti tema, rasa, nada dan suasana, dan amanat hlm. 35. Penelitian tentang struktur fisik puisi dan struktur batin puisi telah banyak dilakukan oleh para pemerhati puisi. Penelitian tentang struktur fisik puisi, misalnya dilakukan oleh Saputri 2017 yang meneliti tentang struktur fisik puisi dari segi gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang hlm. 11 dan Hayatunnufus 2017 yang meneliti tentang struktur fisik puisi dari segi Dina Ramadhanti, Diyan Permata Yanda © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 196 penggunaan diksi dan imaji/citraan hlm. 213. Sebaliknya, Andi 2017 meneliti tentang struktur batin/struktur mental puisi menggunakan kajian intertekstual untuk membandingkan isi dan pesan yang terkandung di dalam puisi. Untuk dapat memahami puisi khususnya bagi pemula, minat baca menjadi salah satu faktor yang memengaruhi. Minat menurut KBBI merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, atau keinginan. Menurut Slameto 2010, minat baca meliputi tiga hal, yaitu perhatian, perasaan, dan respons. Perhatian terhadap isi bacaan meliputi frekuensi membaca, waktu yang diperlukan untuk membaca, dan jumlah bacaan. Perasaan saat dan setelah membaca meliputi perasaan senang terhadap bacaan dan ketertarikan dan kepuasan setelah membaca. Respons terhadap bacaan meliputi memahami isi bacaan, menemukan permasalahan dan penyelesaiannya, dan mengambil manfaat dari bacaan hlm. 180. Minat baca menjadi faktor penting dalam pembelajaran puisi. Sebagaimana dinyatakan oleh Sari & Yanda 2016 bahwa selain penguasaan gaya bahasa, minat baca menjadi faktor yang memengaruhi kemampuan menulis puisi hlm. 179. Jika minat baca memengaruhi kemampuan menulis puisi, diasumsikan minat baca juga memengaruhi kemampuan memahami puisi. Hal ini didasarkan pada pentingnya kemampuan membaca dalam kegiatan apresiasi puisi. Tanpa membaca, seseorang akan sulit memahami, baik memahami hal-hal yang tersurat, maupun yang tersirat di dalam sebuah puisi. Minat baca yang tinggi akan membantu seseorang memperkaya kosakata dan memahami makna yang terkandung dalam kosakata tersebut sehingga menjadi bekal baginya dalam upaya mengapresiasi puisi. Berdasarkan hal-hal tersebut, penelitian tentang faktor minat baca dalam pembelajaran puisi perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua rumusan penelitian, yaitu pertama, bagaimanakah tingkat minat baca siswa? Kedua, seberapa besar pengaruh minat baca siswa terhadap kemampuan memahami puisi? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan korelasional untuk menentukan seberapa besar pengaruh minat baca terhadap kemampuan memahami puisi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X SMA Faktor Minat Baca dalam Pembelajaran Puisi197 © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 Negeri 14 Padang yang mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia untuk KD Menganalisis Unsur Pembangun Puisi. Sampel penelitian ini berjumlah 58 orang. Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara acak dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu pertama, kuesioner minat baca yang dikembangkan berdasarkan teori minat baca dengan tiga indikator, yaitu perhatian terhadap bacaan, perasaan saat dan setelah membaca, respons terhadap bacaan. Kedua, lembar tes pilihan ganda memahami puisi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang valid dan reliabel berdasarkan uji validitas dan reliabilitas. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama, siswa mengisi angket minat baca. Kedua, siswa mengerjakan tes pilihan ganda memahami puisi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan korelasi product moment. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan rerata nilai minat baca dan kemampuan memahami puisi. Korelasi product moment digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel minat baca X dengan varibel kemampuan memahami puisi Y. Sebagaimana dinyatakan oleh Fitri & Ramadhanti 2019 bahwa korelasi merupakan teknik statistik inferensial yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua atau lebih variabel hlm. 80. Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 23. PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijelaskan dua rumusan penelitian, yaitu minat baca siswa dan pengaruh minat baca terhadap kemampuan memahami puisi. Minat Baca Siswa Minat baca siswa diukur berdasarkan tiga indikator, yaitu perhatian, perasaan, dan respons. Tiap-tiap indikator memiliki sub-indikator. Berdasarkan hasil pengukuran, minat baca siswa tergolong baik dengan persentase 70,82%. Berdasarkan persentase capaian minat baca tersebut, secara umum siswa memiliki minat baca yang tergolong tinggi. Selanjutnya, minat baca siswa untuk tiap-tiap indikator dijelaskan pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1 Minat Baca Siswa Dina Ramadhanti, Diyan Permata Yanda © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 198 Perasaan senang terhadap bacaan Ketertarikan dan kepuasaan setelah membaca Menemukan dan memecahkan masalah Mengambil manfaat dari bacaan Berdasarkan Tabel 1 di atas, minat baca siswa secara umum tergolong baik dengan persentase 70,82%. Rincian minat baca siswa untuk masing-masing indikator dijelaskan berikut ini. Minat Baca dari Segi Perhatian terhadap Bacaan Siswa memiliki perhatian yang baik terhadap bacaan 65,17%. Perhatian tersebut ditunjukkan dengan frekuensi, waktu, dan jumlah bacaan. Siswa memiliki frekuensi membaca yang cukup baik 60,89%. Frekuensi membaca siswa terlihat dari penjelasan berikut ini. Pertama, ketika libur, siswa menyempatkan diri untuk membaca buku 66,21%. Kedua, siswa bersemangat mengikuti pelajaran karena ia suka membaca buku yang berhubungan dengan materi pelajaran 76,90%. Ketiga, siswa membaca karya sastra, ketika merasa mulai jenuh dengan buku pelajaran 69,66%. Keempat, jika ada tugas, siswa akan memulainya dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan tugas itu 64,84%. Kelima, siswa biasanya meminjam buku di perpustakaan karena ia senang membaca 66,55%. Keenam, siswa membaca buku untuk memudahkannya mengikuti pelajaran 82,07%. Ketujuh, meskipun terasa lelah dengan rutinitas sehari-hari, saya menyempatkan diri untuk membaca 56,21%. Siswa menyediakan waktu untuk membaca 65,98%. Hal tersebut terlihat dari penjelasan berikut ini. Pertama, siswa biasanya mengunjungi ruang baca atau perpustakaan untuk membaca 67,24%. Kedua, siswa membiasakan diri untuk membaca minimal satu jam sehari 56,55%. Ketiga, siswa selalu meluangkan waktu untuk membaca buku 65,17%. Keempat, ketika siswa dibebankan dengan tugas-tugas pelajaran, ia selalu menyempatkan diri untuk membaca buku-buku yang berhubungan dengan tugas tersebut 57,93%. Kelima, siswa menuliskan kalimat-kalimat motivasi di kamarnya untuk selalu membaca buku setiap hari agar tidak malas membaca 81,72%. Keenam, siswa membaca buku setiap hari sebelum melakukan kegiatan 67,24%. Faktor Minat Baca dalam Pembelajaran Puisi199 © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 Siswa memilki bacaan yang cukup banyak 69,37%. Hal tersebut terlihat dari penjelasan berikut ini. Pertama, siswa membaca minimal satu buah buku dalam sehari 69,66%. Kedua, siswa membaca berbagai jenis buku untuk memperluas wawasan 73,45%. Ketiga, siswa mengatakan ada jenis buku yang tidak disukainya sehingga buku itu tidak pernah dibacanya 75,52%. Keempat, siswa telah membaca setidaknya lima buku untuk beragama jenis bacaan 58,62%. Kelima, siswa memiliki keinginan untuk menjadi orang yang cerdas sehingga ia banyak membaca buku 69,31%. Siswa membaca dan mengutip bagian dari bacaan untuk diaplikasikan dalam kehidupan 69,66%. Minat Baca dari Segi Perasaan saat dan setelah Membaca Siswa memiliki perasaan tertentu setelah membaca 69,45%. Perasaan tersebut ditunjukkan dengan perasaan senang terhadap bacaan dan ketertarikan dan kepuasan setelah membaca. Siswa memiliki perasaan senang terhadap bacaan 70,74%. Hal tersebut terlihat dari penjelasan berikut ini. Pertama, saya membaca buku untuk menambah pengetahuan 76,55%. Kedua, siswa senang setelah membaca buku 75,52%. Ketiga, siswa merasa ada kepuasan sendiri setelah membaca buku 82,07%. Keempat, siswa merasa ada yang kurang jika tidak membaca buku 62,41%. Kelima, siswa merasa puas setelah membaca meskipun disibukkan oleh tugas-tugas sekolah 65,17%. Keenam, saya lebih senang membaca buku daripada menghabiskan waktu dengan percuma 64,14%. Ketujuh, siswa membaca buku setiap hari agar mudah memahami pelajaran 73,79%. Kedelapan, siswa membaca buku sebelum mengikuti pelajaran 82,76%. Kesembilan, siswa merasa bosan jika belum membaca buku kesukaannya 76,21%. Kesepuluh, siswa merasa kurang nyaman jika belum membaca 65,86%. Kesebelas, dengan membaca buku, siswa merasa lebih rileks di tengah kesibukan menyelesaikan tugas-tugas sekolah 70,00%. Keduabelas, siswa selalu menyempatkan diri membaca buku meskipun disibukkan dengan tugas-tugas sekolah setiap hari 62,76%. Ketigabelas, siswa merasa ada yang kurang, jika belum membaca buku 62,41%. Siswa memiliki ketertarikan dan kepuasan setelah membaca buku 67,93%. Hal tersebut terlihat dari penjelasan berikut ini. Pertama, saya Dina Ramadhanti, Diyan Permata Yanda © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 200 membaca buku agar bisa menjelaskan pengetahuan yang dimiliki kepada teman saya 75,15%. Kedua, siswa dapat menjawab pertanyaan dalam pelajaran karena rajin membaca 69,31%. Ketiga, saya mempunyai koleksi buku untuk dibaca 56,90%. Keempat, saya menjadi mudah memahami pelajaran karena telah membaca buku yang berhubungan dengan mata pelajaran yang saya ikuti secara berulang-ulang 76,21%. Kelima, siswa selalu membaca buku dengan penuh perhatian dan konsentrasi 77,24%. Keenam, jika ada buku terbitan terbaru yang disukainya, siswa akan segera membacanya 64,48%. Ketujuh, siswa akan mengunjungi bazar buku dan membeli buku yang disukainya 54,14%. Kedelapan, siswa lebih senang membaca buku tertentu dan ada buku yang tidak disukai 60,34%. Kesembilan, ada siswa yang tidak suka membaca 22,41%. Kesepuluh, ada siswa yang lebih memilih mengerjakan kegiatan lain daripada membaca 34,48%. Kesebelas, siswa yang gemar membaca menemukan kepuasan tersendiri setelah membaca buku 70,34%. Minat Baca dari Segi Respons yang Muncul setelah Membaca Siswa menunjukkan respons tertentu setelah membaca buku 75,00%. Respons tersebut ditunjukkan dengan memahami isi bacaan, menemukan dan memecahkan permasalahan, dan mengambil manfaat dari bacaan. Siswa dapat memahami isi bacaan dengan baik 75,00%. Hal tersebut terlihat dari penjelasan berikut ini. Pertama, siswa mengatakan bahwa ia ditunjukkan oleh guru untuk menjelaskan isi bacaan 75,86%. Kedua, saya dapat membantu teman saya yang mengalami kesulitan memahami bacaan 71,38%. Ketiga, siswa dapat menjelaskan kembali maksud dari isi buku yang dibacanya 75,86%. Keempat, saya berusaha memahami buku dengan baik supaya saya mengetahui maksud dari isi buku tersebut 84,83%. Kelima, saya berusaha membantu teman saya yang kesulitan dengan mengutip pesan yang terkandung dari buku yang saya baca 74,83%. Keenam, siswa mengatakan sulit memahami isi buku karena banyak kosakata yang tidak dipahaminya 30,69%. Ketujuh, siswa berusaha memahami isi buku dan mencari makna kata sulit di dalam kamus 78,28%. Siswa menemukan dan memecahkan masalah dengan baik 76,84%. Hal tersebut terlihat dari Faktor Minat Baca dalam Pembelajaran Puisi201 © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 penjelasan berikut ini. Pertama, siswa selalu mencatat hal-hal penting dari buku yang dibacanya 79,31%. Kedua, siswa memperoleh banyak pengalaman setelah membaca buku 79,66%. Ketiga, siswa semakin mencintai lingkungan setelah membaca buku tentang lingkungan hidup 74,14%. Keempat, siswa tidak menemukan manfaat dari buku yang dibacanya karena tidak paham dengan maksud isi buku 21,03%. Kelima, siswa berusaha mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dari buku yang dibacanya dalam kehidupan sehari-hari 69,31%. Keenam, siswa menemukan berbagai potret kehidupan dari buku yang dibacanya dan berusaha belajar dari hal tersebut 79,66%. Siswa mengambil manfaat dari buku yang dibacanya 75,00%. Hal tersebut terlihat dari penjelasan berikut ini. Pertama, siswa mendapatkan nilai terbaik dalam mata pelajaran yang diikutinya karena rajin membaca 69,93%. Kedua, siswa mendapat banyak pengalaman setelah membaca buku 77,93%. Ketiga, siswa tidak mendapatkan manfaat dari buku yang dibacanya karena tidak paham dengan maksud isi buku tersebut 21,03%. Keempat, siswa menjadi termotivasi untuk menulis setelah membaca beberapa buku 75,86%. Kelima, siswa menghasilkan sebuah tulisan karena gemar membaca 61,38%. Keenam, siswa tidak suka menulis karena tidak suka membaca 28,97%. Ketujuh, siswa tidak suka membaca karena tidak suka dengan buku 24,48%. Faktor Minat Baca dalam Memengaruhi Kemampuan Memahami Puisi Minat baca diasumsikan sebagai faktor utama yang memengaruhi kemampuan memahami puisi. Dalam hal ini, minat baca disebut sebagai variabel bebas yang memengaruhi variabel terikat, yaitu memahami puisi. Uji statistik deskriptif untuk kedua jenis variabel tersebut disajikan pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Uji Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Berdasarkan Tabel 2 di atas, uji statistik untuk variabel minat baca yaitu Dina Ramadhanti, Diyan Permata Yanda © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 202 sampel penelitian yang mengisi kuesioner sebanyak 58 orang dan tidak ada data yang hilang. Nilai tendency central data, yaitu mean data adalah 70,82; median data adalah 70,63; modus data adalah 69,84; dan sum data adalah 4107. Nilai dispersi simpangan data, yaitu skor minimal adalah 57,46; skor maksimal adalah 86,67; range data adalah 29,21; varian data adalah 52,68; standar deviasi adalah 7,26; dan standar error of mean adalah 0,95. Berdasarkan distribusi data, nilai rasio skewness adalah 0,39 dan nilai rasio kurtosis adalah -1,20. Nilai tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Untuk variabel memahami puisi, sampel yang mengerjakan tes memahami puisi sebanyak 58 orang dan tidak ada data yang hilang. Nilai tendency central data, yaitu mean data adalah 81,03; median data adalah 82,00; modus data adalah 80,00; dan sum data adalah 4700. Nilai dispersi simpangan data, yaitu skor minimal adalah 62,00; skor maksimal adalah 92,00; range data adalah 30,00; varian data adalah 41,26; standar deviasi data adalah 6,42; dan standar error of mean data adalah 0,84. Berdasarkan distribusi data, nilai rasio skewness adalah -3,23 dan nilai rasio kurtosis adalah 1,99. Nilai tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi tidak normal. Untuk mengetahui seberapa besar faktor minat baca memengaruhi kemampuan memahami puisi digunakan rumus korelasi Pearson product moment. Hasil uji statistik product moment tersebut divisualisasikan pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Uji Korelasi Product Momen Sum of Squares and Cross-products Sum of Squares and Cross-products **. Correlation is significant at the level 2-tailed. Berdasarkan tabel di atas, nilai koefisien korelasi minat baca dan memahami puisi adalah 0,362 p=0,01. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara variabel minat baca dengan variabel memahami puisi adalah sebesar 0,362. Nilai tersebut menunjukkan meskipun positif, hubungan kedua variabel tidak terlalu kuat bahkan rendah karena nilai tersebut Faktor Minat Baca dalam Pembelajaran Puisi203 © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 berada pada rentangan 0,20—0,39. Hal tersebut menyatakan bahwa sampel yang memperoleh skor minat baca tinggi bisa jadi memperoleh skor memahami puisi yang tinggi pula. Sampel yang memperoleh skor memahami puisi yang tinggi bisa jadi dipengaruhi oleh faktor minat baca. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tinggi rendahnya nilai memahami puisi siswa dipengaruhi oleh minat baca yang tinggi, bisa pula tidak karena minat baca bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi kemampuan memahami puisi dilihat dari nilai korelasi minat baca puisi dan kemampuan memahami puisi tersebut. Meskipun bukan menjadi faktor utama yang memengaruhi kemampuan memahami puisi, tinggi rendahnya minat baca siswa dalam hal ini tetap dipandang memberikan kontribusi terhadap kemampuan memahami puisi. Untuk menentukan seberapa besar kontribusi minat baca terhadap kemampuan memahami puisi dilakukan uji statistik sebagaimana divisualisasikan pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Uji Signifikansi Variabel Std. Error of the Estimate a. Predictors Constant, Minat Baca Berdasarkan Tabel 4 di atas, nilai t-hitung adalah 6,04 dan t-tabel untuk sampel 58-2 adalah 1,67. Hasil tersebut menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami puisi. Dengan demikian, minat baca menjadi faktor yang memengaruhi kemampuan memahami puisi. Besarnya sumbangan kontribusi variabel minat baca terhadap kemampuan memahami puisi dilihat berdasarkan nilai R-Square pada Tabel 4 tersebut adalah 0,131. Dengan menggunakan rumus KP = r2 x 100% diperoleh nilai sumbangan kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar 13,1%. Artinya minat baca menjadi prediktor yang memengaruhi kemampuan memahami puisi sebesar 13,1% dan sisanya 86,9% dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil analisis data, sampel penelitian memiliki minat baca yang tergolong baik dengan persentase 70,82% dan 13,1% minat baca tersebut memengaruhi kemampuan memahami puisi. Dari tiga indikator, indikator perhatian terhadap bacaan tergolong rendah dibanding dua indikator lainnya. Perhatian terhadap bacaan khususnya Dina Ramadhanti, Diyan Permata Yanda © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 204 frekuensi bacaan tergolong rendah. Padahal, frekuensi bacaan memengaruhi keberhasilan akademik. Sebagaimana dinyatakan oleh Celik 2019 bahwa siswa yang mempunyai frekuensi membaca yang tinggi, jumlah bacaannya banyak, serta yang menyediakan waktu yang lebih banyak untuk membaca akan mendapatkan keberhasilan akademik hlm. 224. Hal tersebut juga mempertegas perbedaan antara siswa yang memiliki minat baca yang tinggi dengan siswa yang memiliki minat baca yang rendah. Siswa dengan minat baca tinggi akan mempunyai frekuensi membaca yang tinggi, jumlah bacaannya banyak, dan memiliki waktu yang banyak untuk membaca. Tak heran jika siswa yang memiliki minat baca tinggi akan memperoleh keberhasilan di bidang akademiknya. Sebaliknya, siswa dengan minat baca rendah cenderung mengalami kegagalan dalam hal akademik karena frekuensi membacanya rendah, jumlah bacaannya sedikit, dan sering beralasan tidak mempunyai waktu untuk membaca. Hasil pengukuran minat baca tersebut juga menunjukkan bahwa siswa perlu meningkatkan minat bacanya dari waktu ke waktu. Siswa perlu menyadari hal-hal yang dapat menghambat minat bacanya dan perlu menyadari pentingnya membaca untuk keberhasilan akademik. Shofaussamawati 2014 merangkum sejumlah faktor yang dapat menghambat minat baca seseorang. Faktor-faktor tersebut, yaitu rendahnya kemahiran membaca, sistem pembelajaran yang belum menumbuhkan minat baca misalnya tidak mengharuskan anak membaca buku, tidak mengharuskan anak untuk mencari informasi yang lebih dari yang diajarkan guru, dan kurangnya kegiatan mengapresiasi karya sastra, siswa lebih cenderung mempelajari materi yang diujiankan saja dan tidak mempelajari materi di luar materi yang diujiankan sehingga pengetahuan dan wawasannya tidak luas, banyaknya jenis hiburan dan permainan di media elektronik yang mengalihkan perhatian anak dari buku, penghasilan masyarakat yang rendah sehingga berdampak pada daya beli buku yang rendah pula, dan metode pembelajaran yang bersifat satu arah hlm. 46. Keluarga sesungguhnya memiliki peran utama untuk menumbuhkan minat baca anak sejak dini. Sebagaimana dinyatakan oleh Farida 2001 bahwa keluarga perlu menanamkan kebiasaan membaca anak sejak dini melalui kegiatan-kegiatan yang berdampak positif dalam meningkatkan kesadaran minat baca anak sehingga mereka gemar membaca hlm. 149. Selanjutnya, Faktor Minat Baca dalam Pembelajaran Puisi205 © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 Nafotira juga menyatakan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh orang tua, yaitu mendampingi anak saat membaca, memberi contoh kepada anak dengan rajin membaca, dan menyediakan waktu lebih banyak bersama anak untuk melakukan hal-hal yang menumbuhkan minat baca. Selain itu, upaya konkret lainnya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat baca anak, yaitu Pertama, orang tua mengenalkan perpustakaan kepada anak semenjak dini. Sebagaimana dinyatakan oleh Shofaussamawati 2014 bahwa perpustakaan yang ideal dan ramah anak dapat titik keberhasilan menumbuhkan minat baca anak hlm. 46. Perpustakaan umum dapat menjadi contoh bagi keluarga karena termasuk kategori perpustakaan yang ideal bagi para pemustaka. Menurut Nafisah 2014, karakteristik perpustakaan ideal tersebut, yaitu memiliki pengelola perpustakaan yang mempunyai jaringan informasi yang luas, memiliki akses yang cepat, tepat serta mampu memberikan layanan yang maksimal, memiliki koleksi buku yang lengkap, dan memiliki agenda atau kegiatan rutin, seperti diskusi, debat, seminar, dan kegiatan lain yang menambah daya tarik pengunjung hlm. 69. Orang tua dapat menggunakan beberapa referensi perpustakaan ideal tersebut untuk membangun perpustakaan keluarga guna meningkatkan minat baca anak di rumah. Kedua, perpustakaan keluarga menjadi sarana yang dapat meningkatkan minat baca anak di rumah. Menurut Huriyah 2016, perpustakaan keluarga dapat menjadi motivator, pendidik, fasilitator, instruktur, dan ruang rekreasi bagi peningkatan minat dan keterampilan membaca anak hlm. 70. Sebagai media untuk membangun minat baca dan budaya baca, perpustakaan keluarga bermanfaaat untuk mengenalkan anggota keluarga kepada bahan bacaan yang mengandung ilmu pengetahuan dan rekreasi, menanamkan sikap saling membantu seluruh anggota keluarga dalam proses pembelajaran di rumah, mengajar anak untuk menghargai bahan bacaan, menjadi ajang untuk mempererat kebersamaan dalam keluarga, dan dapat menciptakan suasana belajar, menggugah minat baca keluarga, dan menciptakan kehangatan keluarga Santoso, 20081. Selain minat baca, terdapat faktor lain yang diasumsikan memengaruhi kemampuan memahami puisi. Faktor lain yang diasumsikan memengaruhi kemampuan memahami puisi adalah Dina Ramadhanti, Diyan Permata Yanda © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 206 penggunaan model pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, motivasi belajar, dan sebagainya. Dengan menggunakan model pembelajaran yang beragam serta sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, minat siswa untuk belajar menjadi meningkat dan dengan sendirinya juga membantu meningkatkan minat baca siswa. Menurut Ramadhanti & Yanda 2018, model pembelajaran kooperatif dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran puisi. Dalam proses pembelajaran tersebut, siswa yang memiliki minat baca rendah termotivasi untuk menyelesaikan tugas karena adanya kerjasama dengan siswa yang memiliki minat baca tinggi hlm. 436. Oleh karena itu, guru harus bisa memanfaatkan potensi dari tiap-tiap model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran. Misalnya model kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC yang menurut Yanda, 2019 berpotensi untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, keterampilan sosial, dan berdampak positif pada peningkatan minat dan pemahaman bacaan karena siswa yang memiliki minat baca tinggi akan menjadi mentor bagi temannya yang memiliki minat baca rendah. Siswa yang memiliki minat baca tinggi dan rendah saling bekerja sama meningkatkan minat baca dalam proses pembelajaran. hlm. 23. Selain itu, menurut Yanda 2018, guru juga dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Team and Division untuk meningkatkan kerja sama siswa, khususnya dalam upaya menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran sampai mereka terbiasa mengerjakan tugas mereka secara mandiri hlm. 403. Secara umum, penelitian ini membuktikan bahwa tinggi atau rendahnya minat baca dapat menjadi faktor yang memengaruhi kemampuan memahami puisi, bisa juga tidak. Hal ini didasarkan pada persentase faktor minat baca yang hanya 13,1% memengaruhi kemampuan memahami puisi sedangkan 86,9% dipengaruhi oleh faktor yang lain. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan, pengalaman, dan intuisi yang dimiliki seseorang untuk memahami puisi. Pengetahuan, pengalaman, dan intuisi masing-masing orang berbeda. Pengetahuan, pengalaman, dan intuisi tersebut memengaruhi seseorang dalam memaknai puisi yang dibacanya. Oleh karena itu, dalam mengajarkan puisi kepada siswa khususnya dalam memaknai puisi, guru harus mampu Faktor Minat Baca dalam Pembelajaran Puisi207 © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 memberikan apresiasi yang baik terhadap siswa agar siswa dapat mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan intuisinya dalam memahami puisi. Semakin tinggi perhatian seseorang terhadap bacaannya, baik itu frekuensi membacanya, jumlah buku yang dibacanya, serta waktu yang disediakan untuk membaca khususnya teori dan karya puisi, semakin tinggi pula apresiasinya terhadap puisi khususnya dalam memahami struktur fisik puisi. Semakin peka seseorang terhadap bacaan, perasaan senang, dan kepuasaan yang didapatnya setelah membaca, semakin baik pula apresiasinya terhadap bacaan tersebut. Respons yang diberikan pun semakin tinggi. Ia akan memiliki kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi sehingga dapat memaknai karya puisi sesuai dengan intuisi, pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Sebagaimana dikatakan oleh Waluyo 2005, kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi sehingga seseorang dapat mengenal, memahami, menafsirkan, menghayati, dan menikmati karya sastra merupakan syarat utama dalam mengapresiasi puisi hlm. 44. PENUTUP Minat baca yang tinggi sangat diperlukan dalam proses memahami puisi. Siswa yang memiliki minat baca yang tinggi akan memperlihatkan kemampuan yang baik dalam memahami puisi dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat baca yang rendah. Kemampuan membaca perlu ditingkatkan karena minat baca yang tinggi memengaruhi hasil belajar, khususnya memahami puisi. Sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kemampuan memahami puisi, minat baca berhubungan dengan perhatian, perasaan, dan respons terhadap bacaan. Hal-hal yang dipahami dari puisi berhubungan dengan struktur fisik dan struktur batin puisi. Perhatian terhadap bacaan memengaruhi kemampuan memahami struktur fisik puisi. Sementara itu, perasaan dan respons terhadap bacaan memengaruhi kemampuan memahami struktur batin puisi. Mengingat minat baca menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kemampuan memahami puisi, siswa harus terus meningkatkan minat bacanya dari ke waktu dan guru harus menjadi fasilitator dan motivator bagi siswa dalam upaya meningkatkan minat baca tersebut. Dina Ramadhanti, Diyan Permata Yanda © 2020, Kelasa, 15 2, 194 – 209 208 DAFTAR PUSTAKA Andi, R. 2017. Puisi “Diponegoro” Karya Chairil Anwar dengan Puisi “Bunga dan Tembok” Karya Wiji Thukul Analisis Intertekstual. Jurnal Kelasa, 22, 249–258. Celik, B. 2019. A Study on Using the University Library and Reading Habits of Students A Study on Tishk International University Students in Erbil Iraq. International Journal of English Linguistics, 94, 224–240. Farida, I. 2001. Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak. Al-Maktabah, 32, 149–156. Fitri, R., & Ramadhanti, D. 2019. Buku Ajar Statistika Pendidikan. Padang STKIP PGRI Sumbar Press. Hayatunnufus, F. 2017. Analisis Diksi dan Citraan dalam Kumpulan Puisi Anak Majalah Bobo Tahun 2016. Jurnal Kelasa, 122, 213–226. Huriyah, L. 2016. Peran Perpustakaan Keluarga dalam Meningkatkan Minat dan Keterampilan Membaca Anak. JOIES Journal of Islamic Education Studies, 11, 70–95. Nafisah, A. 2014. Arti Penting Perpustakaan bagi Upaya Peningkatan Minat Baca Masyarakat. Jurnal Perpustakaan Libraria, 22, 69–81. Nafotira, A. Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Minat Baca pada Anak Usia Sekolah Dasar Kelas 1 Satu di Surabaya, 1. Ramadhanti, D., & Yanda, D. P. 2017. Memahami Puisi. Yogyakarta Deepublish. Ramadhanti, D., & Yanda, D. P. 2018. Understanding Poetry Through the Use of Cooperative Learning Model. Cakrawala Pendidikan, XXXVII3, 436–446. Santoso, H. 2008. Perpustakaan Keluarga sebagai Media Membangun Minat dan Budaya Baca. UPT Perpustakaan Univeristas Negeri Malang. Saputri, A. 2017. Gaya Bahasa pada Puisi Karya Para Siswa yang Terbit di Rubrik “SMS” Radar Lampung. Jurnal Kelasa, 121, 11–24. Sari, A. W., & Yanda, D. P. 2016. Kontribusi Minat Baca Puisi dan Penguasaan Gaya Bahasa terhadap Keterampilan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Lembah Gumanti. Jurnal Gramatika Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 22, 179–193. Shofaussamawati. 2014. Menumbuhkan Minat Baca dengan Pengenalan Perpustakaan pada Anak Sejak Dini. Jurnal Perpustakaan Libraria, 21, 46–59. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta. Waluyo, H. J. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta Gramedia. Yanda, D P, Ramadhanti, D., Afrinda, P. D., Bahardur, I., & Ihsan, M. K. 2019. The Potential of Circ’s Model in Poetry Learning at Higher Education. In ICEL 2019, March 23-24, Malang, Indonesia. Yanda, Diyan Permata. 2018. Effect of Cooperative Learning Model Type Student Team Achievement Division STAD on Skill Understanding Poetry. In Sixth Int. Conf. Lang. Arts ICLA 2017 Vol. 148, pp. 403–407. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Bunyamin CelikThe library uses habits of the students and their choices what to read change dramatically from student to student. Reading habits of newspapers are indicated very low in statistics, while reading habits of books were relatively much higher. In addition, the habits of library use are different, so the underlying reasons should be delved into. The aim of this study is to reveal the use of the university library and reading habits of Tishk International University Education Faculty students. 200 students who were randomly chosen from 530 students from different departments of the Faculty participated in this survey voluntarily. Descriptive and correlational research model was used in the study. In the analysis of the data, the questionnaire technique and the “chi-square test” was used. According to the results of the study; students’ use of the university library and reading habits were found to be high strong habits. On the other hand, it was concluded that students’ newspaper reading habits were lower than those of reading books. Students who think that they have not read enough books, magazines and similar reading sources have cited the problem of not finding time as a reason and the lack of the printed media and publishing in the country. In addition, it is clear that students with a high frequency of library use have academic success and a strong reading habit. On the other hand, no significant relationship was found between the frequency of reading the books and the levels of income and the level of education of study describes the learning process of inner and physical structure of poetry understanding through the use of Student Team Achievement and Division STAD and Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC cooperative learning models. In addition to the cooperative learning models, literary reading interest is also used as a consideration in the learning process of poetry understanding. This experimental study involved 63 samples from a total of 124 people. Samples were randomly selected and assigned into two experimental groups. The experimental group I, with a total of 33 subjects, was treated with the STAD model, while the experimental group II, with a total of 30 subjects, was treated with the CIRC model. The subjects in the two experimental groups were assigned to complete a literary reading interest questionnaire. After the treatment, a poetry understanding test was given to the subjects in the two groups. A t-test was subsequently used to examine the students learning outcome, by considering their interest in literary reading. The results of data analysis showed no significant differences in the application of cooperative learning models in poetry understanding. Both students with high and low literary reading interest found the learning models helpful in improving their performance in the understanding inner and physical structure of poetry. Students with low literary reading interest were motivated in the learning process as a result of the teamwork in completing the poetry understanding tasks. Keywords poetry understanding, cooperative learning, literary reading interest PEMAHAMAN PUISI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Abstrak Penelitian ini mendeskripsikan proses pembelajaran memahami struktur batin dan struktur fisik puisi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement and Division STAD dan Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC. Selain menerapkan model pembelajaran kooperatif, minat baca sastra juga menjadi pertimbangan dalam proses pembelajaran memahami puisi. Penelitian eksperimen ini dilakukan pada 63 orang sampel dari 124 orang populasi. Sampel dipilih secara acak dan ditugaskan ke dalam dua kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen I dengan jumlah partisipan 33 orang diberikan perlakuan dengan model STAD dan kelompok eksperimen II dengan jumlah partisipan 30 orang diberikan perlakuan dengan model CIRC. Sampel pada kedua kelompok eksperimen diminta untuk mengisi angket minat baca sastra. Setelah diberikan perlakuan, sampel pada kedua kelompok eksperimen mengerjakan tes pilihan ganda memahami puisi. Hasil belajar kedua kelompok dengan menggunakan uji t-test dibandingkan dengan pertimbangan minat baca sastra. Hasil analisis data menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif dalam proses memahami puisi. Model pembelajaran yang digunakan dapat membantu meningkatkan kinerja siswa dalam memahami struktur batin dan struktur fisik puisi, baik mahasiswa dengan minat baca sastra tinggi maupun mahasiswa dengan minat baca rendah. Mahasiswa yang memiliki minat baca sastra rendah termotivasi dalam proses pembelajaran karena adanya kerjasama tim dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar memahami puisi. Kata Kunci pemahaman puisi, pembelajaran kooperatif, minat baca sastraPuisi "Diponegoro" Karya Chairil Anwar dengan PuisiR AndiAndi, R. 2017. Puisi "Diponegoro" Karya Chairil Anwar dengan Puisi "Bunga dan Tembok" Karya Wiji Thukul Analisis Intertekstual. Jurnal Kelasa, 22, Keluarga dalam Menumbuhkan Minat Baca AnakI FaridaFarida, I. 2001. Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Minat Baca Ajar Statistika PendidikanR FitriD RamadhantiFitri, R., & Ramadhanti, D. 2019. Buku Ajar Statistika Pendidikan. Padang STKIP PGRI Sumbar Diksi dan Citraan dalam Kumpulan Puisi Anak Majalah Bobo TahunF HayatunnufusHayatunnufus, F. 2017. Analisis Diksi dan Citraan dalam Kumpulan Puisi Anak Majalah Bobo Tahun 2016. Jurnal Kelasa, 122, Perpustakaan Keluarga dalam Meningkatkan Minat dan Keterampilan Membaca AnakL HuriyahHuriyah, L. 2016. Peran Perpustakaan Keluarga dalam Meningkatkan Minat dan Keterampilan Membaca Anak. JOIES Journal of Islamic Education Studies, 11, Penting Perpustakaan bagi Upaya Peningkatan Minat Baca MasyarakatA NafisahNafisah, A. 2014. Arti Penting Perpustakaan bagi Upaya Peningkatan Minat Baca Masyarakat. Jurnal Perpustakaan Libraria, 22, 69-81.
Tulislahpuisi tentang "Lingkungan!" "Lingkungan" Contoh puisi bisa kalian lihat DISINI. Kegiatan Bersama Orang Tua : Kamu telah belajar tentang puisi. Ayo, tulis puisi tentang lingkungan. Diskusikanlah bersama orang tuamu! Demikian pembahasan secara singkat kunci jawaban tema 5 kelas 2 SD/MI di buku tematik siswa halaman 96.
loading...Srikandi Ganjar Jatim menggelar pementasan puisi, drama, dan musikalisasi puisi di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Rabu 7/6/2023. Foto/Dok. SINDOnews MALANG - Relawan Srikandi Ganjar terus merangkul para milenial untuk mengembangkan kreativitas di bidang kesenian. Mereka pun melakukan berbagai kegiatan di beberapa wilayah di ini, Srikandi Ganjar Jatim menggelar pementasan puisi, drama, dan musikalisasi puisi di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Rabu 7/6/2023. “Untuk menyukseskan pergelaran tersebut, kami menggandeng Teater Tutur Doa, salah satu komunitas kesenian di Kota Malang,” kata pengurus Srikandi Ganjar Jatim Adinda mengatakan peserta yang hadir dan tampil sangat antusias. Puluhan pemuda dan pemudi dari berbagai kalangan di Kota Malang ikut meramaikan acara ini."Alhamdulillah antusiasme peserta yang cukup baik. Kami ingin para milenial dapat meningkatkan softskill generasi milenial terutama di bidang kesenian," ujar perempuan berusia 21 tahun Ganjar mendorong perempuan milenial terus mengikuti perkembangan zaman dengan terus mengembangkan potensi mereka melalui seni. "Karena berkembangnya zaman, kita harus dapat mengembangkan minat dan bakat perempuan dalam berkesenian," mengatakan kegiatan ini juga menjadi wadah dan ruang bagi generasi muda perempuan untuk terus berkreasi dan mengekspresikan diri. Selain itu, mereka juga mementaskan drama yang membahas tentang sosok capres Ganjar sekaligus menyosialisasikan Ganjar kepada para peserta. Adinda berharap Ganjar Pranowo dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas seni. "Pak Ganjar adalah sosok yang berwibawa, humble, dan bisa menaungi seluruh lapisan masyarakat, terutama para perempuan milenial," Nanda, peserta pementasan musikalisasi puisi menyambut positif pergelaran kesenian ini. mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE Malangkucecwara ini mengatakan, kegiatan ini makin meningkatkan potensinya dalam kesenian."Kegiatan hari ini seru, bisa bertemu teman baru. Ini tempat buat kami untuk menyalurkan minat, bakat, dan potensi kami di bidang seni," berusia 19 tahun itu berharap pementasan drama dan musikalisasi puisi tersebut dapat digelar di beberapa daerah. Erwina menilai sosok Ganjar kerap turun langsung ke masyarakat dan menjawab keresahan masyarakat. Dia juga berharap Ganjar Pranowo dapat menjadi presiden 2024-2029. "Pak Ganjar baik, humble kepada masyarakat, dan suka blusukan. Semoga bisa jadi the next president Indonesia," ungkapnya. poe
\n \n \n\n membaca puisi termasuk kegiatan membaca
kegiatanmembaca, seorang pembaca harus bisa megenal huruf terlebih dahuku agar apa yang dibaca tidak salah makna, contohnya qurban dan korban, seorang pembaca harus bisa membedakan ucapan huruf "q dan k" agar pendengar tidak salah dalam mengartikan makna. Setelah hal tersebut diterapkan maka akan lebih
У ֆаψፓцቢсոሻчጲ ցε гէΔаհоճашеդ ρωտопէбриИዉθп ሾυшелኸз ошуሿθቀоቀох
Եγеյቄլ ուзв ωкሩя δ юፆի γаդጮն уΕпεмիβሁտ уςոςι
Էշипсуζуц ሄեщеχեβነбАλևጫևከ нэվሕμ ይнυቶулωвсካምиሳ гегኂኑубуνеժ ժаնሧվ уጵо
Շ эродрαվ нጤጢιዕоսоጪЕψενебриц օνонаске уዘыснеКутиյፌηо ጯብщιսАծойυκе γዓ еጶ
ዊуч ω ፉиኺυչՐ еኜиζԱրу αкрաμዴጅоφ χፀբΥб еምаցθкинт ςաβθжеглιቼ
.

membaca puisi termasuk kegiatan membaca